search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Populasi Babi Bali Hanya Mencapai 30 Persen
Selasa, 7 Agustus 2018, 08:14 WITA Follow
image

istimewa

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Sejak lima tahun terakhir, populasi babi Bali di Provinsi Bali terus mengalami penurunan hingga mencapai 30 persen (243.310 ekor) dari keseluruhan ternak babi yang ada di  Bali (817.489 ekor). Tercatat dari populasi babi yang ada di Bali, sebanyak 53 persen ada di Kabupaten Buleleng. Data tersebut terungkap dalam Jurnal Bumi Lestari, Volume 15, Nomor 2 terbitan Agustus 2015.

[pilihan-redaksi]
Dalam sebuah artikel berjudul Plasma Nutfah Babi Bali Mutiara Yang Terpendam, para peneliti yang terdiri dari I W. Suarna, N.N. Suryani, dan A.A.A.S. Trisnadewi mengungkapkan babi Bali yang merupakan plasma nutfah kondisinya semakin terancam dengan  masuknya  berbagai  jenis  babi  yang  memiliki  kemampuan  menghasilkan  daging yang lebih banyak.

Padahal tujuan  Pembangunan Millenium  telah  mengamanatkan  agar  selalu  diupayakan  untuk mengurangi  laju  kehilangan keanekaragaman  hayati  sebagai  sumberdaya  genetik  yang sangat berharga. Dalam  kehidupan  masyarakat  Bali,  babi  Bali memegang  peranan  penting  untuk  melengkapi berbagai kebutuhan upacara adat dan agama. Ternak babi  Bali  sangat  mudah  dipelihara  baik  dari manajemen  kandang  ataupun  pakannya.

Menurut para peneliti, babi Bali memiliki status sosial yang sangat kuat di Bali, tidak saja dikalangan masyarakat tradisional tetapi juga dikalangan masyarakat perkotaan. Babi Bali selalu dibutuhkan oleh masyarakat Bali untuk melaksanakan  upacara  adat  dan/atau  agama sehingga babi Bali harus dilindungi, dipelihara dan dilestarikan.

[pilihan-redaksi2]
Para peneliti merekomendasikan dalam perlindungan dan pelestarian babi Bali diperlukan  sebuah  model  skenario pengembangan babi Bali yang diimplementasikan dalam kerangka melindungi babi Bali dari kepunahannya.

Babi   Bali   memiliki   peluang   besar   untuk dikembangkan, baik untuk kebutuhan pasar (kuliner) domestik ataupun pasar tunggal ASEAN. Komitmen pemda  yang    kuat  sangat  diperlukan  untuk mengangkat dan mengembangkan babi Bali sebagai mutiara yang terpendam, sehingga  memiliki daya saing yang tinggi dan unggul. [bbn/bumi-lestari/mul]

Reporter: bbn/mul



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami