search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Anjungan Cerdas Konservasi di Jembrana Untuk Wisata dan Edukasi
Minggu, 7 Oktober 2018, 23:10 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Beritabali.com,Jembrana. Kabupaten Jembrana berupaya mengelola potensi daerahnya untuk dijadikan destinasi pariwisata, salah satunya dari pembangunan anjungan Cerdas Konservasi yang selain berfungsi sebagai tempat wisata (rest area) juga menawarkan fungsi edukasi. 
 
[pilihan-redaksi]
Hal ini terungkap saat Bupati Jembrana I Putu Artha melakukan pengecekan proyek anjungan Cerdas Konservasi pada Minggu (7/10) yang berlokasi di Penginuman Gilimanuk atau masih dalam kawasan Taman Nasional Bali Barat (TNBB) didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Jembrana I Made Sudiada dan Kadis PUPRPKP I Wayan Darwin.
 
Pengerjaan proyek yang merupakan kerjasama dengan pihak TNBB ini sudah memasuki tahap kedua, yakni penataan halaman parkir dilanjutkan dengan  agregat. Beberapa tanaman liar dan merambat dibersihkan menggunakan alat berat. Namun pohon –pohon besar tetap disisakan sesuai kesepakatan dengan pihak TNBB. Sebelumnya pada tahap I sudah dikerjakan pintu masuk yang terletak di pinggir jalan Denpasar-Gilimanuk itu.
 
Menurut Bupati Artha, Pembangunan anjungan cerdas konservasi ini merupakan upaya mengembangkan pariwisata Jembrana selain pembangunan kebun raya Jagatnatha, anjungan cerdas jalan nasional di Yehembang serta rest area Pengeragoan yang beberapa waktu lalu diresmikan.
 
Ia berharap kedepan Jembrana tidak hanya dikenal sebagai jalur lintasan, namun mampu menggaet wisatawan sebagai salah satu daerah yang memiliki daya tarik wisata. Khusus anjungan cerdas konservasi ini, Ia menyebut konsepnya tidak hanya semata-mata berfungsi sebagai rest area tempat persinggahan, namun juga ada fungsi edukasi. 
 
[pilihan-redaksi2]
“Fungsi sesungguhnya sebagai tempat edukasi terkait dengan tumbuhan. Karena itu beberapa tanaman asli tetap kita jaga, hanya kita tata agar lebih bagus,” ujar Artha.
 
Saat pemantauan proyek Ia juga mengingatkan pelaksana proyek  agar seluruh tahapan bisa tepat waktu, mengingat saat ini sudah memasuki akhir tahun.
 
Sementara Kadis Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan Kawasan Permukiman UPRKP Jembrana I Wayan Darwin mengatakan anjungan cerdas konservasi berdiri di atas lahan seluas 5 hektare. Sesuai kesepakatan dan MOU dengan TNBB dikerjakan selama lima tahun dan dianggarkan setiap tahun melalui dana APBD Kabupaten Jembrana. Pada tahap kedua masih dalam penataan lahan dan parkir yang akan dilanjutkan dengan bangunan pada tahap ketiga. (bbn/Jim/rob)

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami