Solusi Digital Lintas Keahlian, STMIK Primakara Kolaborasi dengan Perguruan Tinggi
Kamis, 1 November 2018,
08:31 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
STMIK Primakara melalui Inkubator Bisnis (Inbis) Primakara menginisiasi dan berada di garda terdepan untuk menjalin kolaborasi lintas keilmuan dan keahlian dengan berbagai PTN (Perguruan Tinggi Negeri) dan PTS (Perguruan Tinggi Swasta) di Bali.
Kolaborasi ini dalam hal mengembangkan solusi berbasis digital dan juga bernilai bisnis atau berdampak langsung bagi masyarakat. Demikian disampaikan Ketua Yayasan Primakara I Made Artana, Rabu,(31/10) Sanur, Denpasar. Yang saat ini muncul trend bahwa setiap kampus di Bali ingin membangun inkubator bisnis. Bahkan saat ini di Bali setidaknya sudah ada lima inkubator bisnis yang dikelola kampus.
"Yang lainnya menyusul akan membuat inkubator bisnis. Ini tentu positif jika dikelola dengan baik dan profesional," jelasnya.
Melihat potensi ini dan juga sejalan dengan posisi STMIK Primakara sebagai Technopreneurship Campus, Artana mengajak kampus lain untuk berkolaborasi mengembangkan solusi berbasis teknologi digital.
"Kami akan jalin komunikasi dengan kampus lain. Sebab saat ini bukan era ekslusif tapi inklusif, eranya kolaborasi. Jadi kami akan gandeng Inbis UNHI, Unud dan lainnya. Termasuk juga kampus pariwisata STP Nusa Dua dan kampus lainnya di Bali," ujarnya.
Ditegaskannya, usaha rintisan atau startup digital muncul karena cross atau lintas keahlian, misalnya STMIK Primakara bisa bekerjasama dengan STP Nusa mengembangkan solusi E-Tourism atau pariwisata berbasis digital.
"PR besar kita bagaimana hotel dan restoran yang sangat bergantung pada OTA (Online Travel Agent) yang komisinya makin lama makin tinggi. Jadi kolaborasi Primakara dan STP Nusa Dua semoga bisa melahirkan solusi untuk pariwisata Bali," ucapnya.
Inkubator Bisnis Primakara ini juga berupaya menguatkan kelembagaan dengan melakukan kolaborasi dengan berbagai stakeholder dan juga dalam menguatkan ekosistem startup digital di Bali. Salah satunya dilakukan dengan menggelar Focus Group Discussion (FGD) & Bussines Matching ini.
"Harapannya Inkubator Bisnis Primakara semakin memiliki kapasitas dalam mengantarkan startup-startup yang menjadi binaannya untuk tumbuh menjadi usaha-usaha yang mandiri dan menguntungkan," imbuhnya.
Kepala Inbis Primakara Bagus Putu Wahyu Nirmala menjelaskan pada hari pertama FGD penguatan kelembagaan Inbis Primakara mempertemukan Inbis Primakara dengan stakeholdernya seperti STMIK Primakara, perbankan, inkubator bisnis lainnya di Denpasar, lembaga perguruan tinggi seperti STP Nusa Dua, Unud, Unhi dan lain. Lalu organisasi asosiasi pengusaha seperti JCI, HIPMI, Kadin Bali hingga co-working space yang ada di Denpasar, komunitas IT, dan para tenant inbis.
Acara ini dimaksudkan untuk mendapat support dari stakeholder kepada Inbis Primakara. Diisi juga pameran dari 8 tenant startup binaan Inbis Primakara seperti BioTech, Daksa Digital Technology, Kostpedia, Tripto, Miracle Gatesa, Ponkod, Patriat Medical & Devices, dan Medicall.
Acara hari kedua digelar Business Matching yang tujuannya mempertemukan antara startup tenant Inbis Primakara dengan calon investor, calon key partner, komunitas, dan asosiasi pengusaha. "Harapan dari business macthing ini adalah ada pertemuan tahap lanjut untuk membicarakan bentuk kerjasama atau investasinya," pungkasnya.
Berita Denpasar Terbaru
Reporter: bbn/aga