search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Mengenal Kongzi Li, Penanggalan Khonghucu
Selasa, 5 Februari 2019, 12:08 WITA Follow
image

beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

System Penanggalan lazimnya terkait dengan suatu Kepercayaan/Keyakinan (Agama), karena sejatinya memang Penanggalan/Kalender diadakan untuk memberikan Pegangan bagi Umat (beragama), utamanya dalam melakukan Ritual/Persembahyangan (Ibadah) seperti yang dituntunkan dalam Kitab Sucinya sebagai Panggilan Iman.
 
Ada tiga System Penanggalan yang dikenal, yakni; Pertama adalah Lunar (bulan) system (penanggalan Hijriah, satu tahunnya 354 hari), Kedua Solar (matahari) sytem, (Penanggalan Masehi, satu tahunnya 365 ¼ hari). Selisih inilah yang menyebabkan Hari Raya Idul Fitri setiap tahunnya maju 11 hari dibandingkan penanggalan Masehi.
 
Ketiga Luni-Solar System, merupakan Gabungan dari kedua system di atas (Penanggalan Pertanian, Nong Li; yang kemudian hari dikenal sebagai Penanggalan Khonghucu, Kongzi li).
 
Dimana selisih hari dari kedua system itu dikonversikan dengan apa yang disebut bulan Kabisat (Run Yue) dengan perhitungan setiap (siklus) 19 tahun dilakukan Penyesuaian (disisipkan bulan kabisat) sebanyak 7 kali. (19 X 11 = 209 Equivalent dengan 7 bulan).
 
Dengan demikian, Hari Raya Tahun Baru Penanggalan Khonghucu, Kongzi li, setiap tahunnya jatuh pada kisaran Da Han (20/21 Januari) dan Yu Shui (18/19 Februari), karena perhitungan tertentu dengan adanya Bulan Kabisat sebanyak 7 kali dalam 19 tahun.
 
Baginda (Yao) bersabda, “O ! kamu, Xi dan He, camkan, setahun itu ada 366 hari”; Dengan mengingat adanya bulan kabisat, tetapkanlah ke empat musim dalam setahun. Aturlah beratus pekerja itu sehingga semua pekerjaan sepanjang tahun terselenggara baik. (Tang Shu - Yao Dian)
 
Penyebutan penanggalan Yinli/Imlek untuk penanggalan Khonghucu, sebenarnya salah kaprah. Karena Yinli/Imlek menunjuk pada Lunar System sedang untuk Solar System disebut Yangli/Yanglek, maka untuk penyebutan Penanggalan Khonghucu, Kongzi li yang merupakan Gabungan dari Lunar System dengan Solar System (Luni-Solar System) seharusnya Yinyangli/Imyanglek.
 
Kenapa disebut penanggalan Khonghucu, Kongzi li?
 
System penanggalan ini mempunyai sejarah yang panjang dan unik, sejak pertama kali dibuat (Huang Di; 2697 s.M - 2598 s.M), penentuan Tahun Baru nya mengalami perubahan dari satu dinasti ke dinasti yang lain.
 
Nabi Khongzi (551 s.M - 479 s.M) yang hidup pada Zaman Chun Qiu akhir era dinasti周 - Zhou (1122 s.M - 255 s.M), menyerukan untuk menggunakan Penanggalan Dinasti  Xia (2205 s.M - 1766 s.M) karena Nabi Khongzi melihat bahwa penentuan Tahun Baru seyogyanya dikaitkan dengan ketepatan perhitungan musim yang juga merupakan aspek kultural-filosofis dimana akan memudahkan rakyat dalam bercocok-tanam, hal ini mengingat pula begitu pentingnya aspek ketepatan musim tanam, diawal musim semi bagi masyarakat agraris, yang menumpukan hidupnya dengan bersawah-ladang, yang mana hasilnya untuk memenuhi kebutuhan pokok umat manusia. Mereka adalah rakyat berbagai bangsa, berabad-abad sehingga sekarang. Inilah Wahyu Tian (Tian Ci) yang diturunkan bagi Kesejahteraan Insan ciptaanNya melalui Nabi Khongzi!
 
Nabi (Khongzi) bersabda : “Pakailah penanggalan Dinasti Xia."
 
Pada saat itu, penguasa belum/tidak memperhatikan sabda Nabi Khongzi tersebut (hanya raja yang mempunyai kewenangan untuk menetapkan system penanggalan dengan Tahun Baru nya).
 
Namun Tian berkehendak lain, pada zaman dinasti Han, raja ke VI Han Wu Di, pada tahun 104 s.M, mencanangkan penggunaan system penanggalan seperti yang di sabdakan Nabi Khongzi. Dan awal tahunnya ditentukan dengan menggunakan tahun kelahiran Nabi Khongzi (551 s.M). Itulah sebabnya perhitungan penanggalan Khonghucu, Kongzi li, kini menunjuk angka 2570 Tahun (551 s.M + 2019.M).
 
Sejak itu, penggunaan system penanggalan ini sampai sekarang tidak pernah berubah lagi.
 
Seandainya Han Wu Di tidak mencanangkan system penanggalan seperti yang di-sabda-kan Nabi Khongzi , maka orang tidak akan pernah tahu apa yang terjadi (menggunakan system yang mana dan kapan penentuan tahun barunya).
 
Karena orang menggunakan system penanggalan seperti yang dicanangkan oleh Han Wu Di yang menyumber dari sabda Nabi Khongzi , maka system penanggalan yang digunakan sekarang ini disebut Penanggalan Khonghucu, Kongzi li.
 
Dalam buku : A History of Chinese Philosophy, Fung Yu Lan menyebut ; ‘Confucius as a Creator Through Being a Transmiter’ (Nabi Kongzi sebagai seorang Pencipta lewat Karya Meneruskan)
 
Makna Filosofis Tahun Baru bagi umat Khonghucu
 
Berbicara mengenai Makna Tahun Baru, apanya yang Baru ? 
 
Iman Khonghucu menegaskan:
 
‘Baru’ (Xin) mempunyai Dimensi yang bisa berarti: ‘Awal atau Pada-mulanya’ bertujuan memperbaiki (memperbaharui), bermaksud selalu ‘Baharu’, dengan artian: agar ‘Lebih Baik Dan Lebih Baik Lagi’.
 
“Bila suatu hari dapat membaharui diri, perbaharuilah terus tiap hari dan jagalah agar baharu selama-lamanya!”
 
Dimanakah konteks relevansi akan nilai religi dalam setiap tahun baru?
 
Kalau dihubungkan dengan konsep imani Tian (Tuhan/Sang Khalik)’, Di (Bumi/Sarana)’ dan Ren (Manusia)’ dalam Ru Jiao (agama Khonghucu), maka ada makna yang tersirat dalam hubungan ini;
 
Bukankah Dia sang khalik menjadi Zhong Shi’ (PrimaCausa-CausaFinalis) semesta dan turunannya berarti ada awal dan akhir? Dimana orang mau mengawali dan kapan akan mengakhiri? Ini semua berada pada ‘titik’ relatif imagi manusia.
 
Maka Tahun Baru, senantiasa berarti ‘Kesempatan Baru’ (Xin De Ji Hui)
 
Bukankah Bumi menjadi ‘Sarana’ yang menyediakan semua? Hanya mungkin ada yang ‘Salah’ dalam mengelolanya. Orang mau ‘mencari’ atau men ‘sia-sia’ kannya, Bumi tetap menyediakan Harapan bagi Insan ber-Iman.
 
Maka tahun baru, selalu merupakan ‘Harapan baru (Xin De Xi Wang)
 
Bukankah manusia adalah ciptaanNya, yang ter ‘mulia’, mengapa manusia tak berdaya- usaha dan ulet bekerja? manusia seharusnya dengan Iman dan Taqwa berupaya selaras (bahagia) didalam Jalan SuciNya (Le Tian).
 
Maka tahun baru, adalah sebuah ‘perjuangan baru’ (Xin De Tiao Zhan)
 
Tian; Tuhan/Sang Khalik memberi Kesempatan, Di; Bumi/Sarana menyediakan Harapan, Ren; Manusia harus Berusaha!
 
Dari uraian di atas, jelas dan tegaslah bahwa apa yang dimaksud dengan penyebutan ‘kaprah’ penanggalan Yinli/Imlek, yang benar dan seharusnya adalah disebut penanggalan Khonghucu, Kongzi li. Dan itu bukan sekedar Tradisi yang tanpa bersumber kepada Kitab Suci (Khonghucu) yang diwahyukan Tian, Tuhan Sang Khalik. Lebih-lebih dari anggapan sekedar sebagai ‘Tahun Baru nya Kaum Tionghoa’ belaka, ataupun hanya suatu ‘Perayaan’ yang diwujudkan dengan segala bentuk ‘Eurofianya’. Melainkan memuat ‘Makna Suci’ sebagai ‘Panggilan Ibadah’ yang Luhur dan Mulia bagi Umat yang mengimaninya, dan ini semua bukannya tanpa ‘Apa’ dan ‘Mengapa’ . . .
 
 
Shanzai ! Menghaturkan selamat berbahagia lahir - batin di hari raya Tahun Baru (Kongzi li 2570).

Reporter: bbn/psk



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami