search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
70% Kebakaran Terjadi di Daerah Pemukiman, Masyarakat Perlu Pahami Mitigasi Bencana
Senin, 11 Februari 2019, 14:35 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Walikota Rai Mantra mengatakan, untuk memperkuat pencegahan bencana, pertama-tama masyarakat harus memahami mitigasi bencana, khususnya kebakaran dan apa yang diperbuat jika ada sebuah bencana. Untuk itu kegiatan penyuluhan di masyarakat memang harus dilaksanakan secara bertahap, apalagi bencana kebakaran itu terjadi sebesar tujuh puluh persen (70%) terjadi di daerah pemukiman padat penduduk. 

“Untuk itu harus dikendalikan dan memepersiapkan hal-hal yang dibutuhkan terhadap gangguan-gangguan yang mungkin bisa terjadi di tempat pemungkiman padat penduduk”, katanya saat membukakegiatan Penyuluhan Pencegahan Bahaya Kebakaran yang bertujuan untuk memberikan edukasi bagi masyarakat tentang kebencanaan utamanya Kebakaran di Hotel Mahajaya Denpasar, Senin (11/2).
 
Kegiatan dibuka langsung Walikota Denpasar, IB. Rai Dharmawijaya Mantra, didampingi Kepala Pelaksana BPBD Kota Denpasar, IB. Joni Ariwibawa, yang ditandai dengan penyematan tanda peserta secara simbolis dan pemukulan gong . Melalui kegiatan ini Pemkot berupaya meningkatkan pengetahuan dalam memberikan perlindungan kepada masyarakat luas dan kesiagaan bagi masyarakat pemukiman kumuh dalam pencegahan dan penaggulangan bencana. 
 
Lebih lanjut dikatakan, untuk itu instansi terkait harus membentuk sebuah tim-tim dengan instruktur yang dibentuk disetiap daerah terbawah, sepeti di tinggkat desa dan di tinggkat dusun. Nanti setelah di tingkat dusun harus ada lagi bagian-bagian kecil di setiap situasi dan kondisi yang memungkinkan pegetahuan mengenai penaggulangan bencana, agar semua lapisan masyarakat bisa mengetahui cara penaganan bila terjadi bencana.
 
“Intinya jika ingin menyelamatkan semua orang dalam kebencanaan, informasi-informasi seperti ini jangan pernah di tabukan, akan tetapi harus diketahui dan di pahami yang akhirnya masyarakat bisa menghadapinya tanpa rasa ragu-ragu, panik maupun khawatir, inilah yang disebut dengan mitigasi bencana, dengan demikian mereka akan tahu apa yang harus mereka lakukan. Serta saya juga mengapresiasi BPBD Kota Denpasar yang merupakan sebuah pencerminan dari Kota tangguh selama ini,” tegas Rai Mantra.
 
 
Sementara Ketua Pelaksana Kegiatan Penyuluhan Pencegahan Bahaya Kebakaran Kota Denpasar, Dewa Made Wesnawa Wedagama mengatakan, adapun materi penyuluhan ini meliputi pengenalan sarana dan prasarana pencegahan bahaya kebakaran dan pelatihan serta simulasi tindakan darurat bila terjadi kebakaran. Dengan jumlah peserta penyuluhan sebanyak 300 orang, yang dibagi menjadi 4 kegiatan dengan masing-masing berjumlah 75 orang yang berasal dari masyarakat pemukiman padat di setiap Kecamatan di Kota Denpasar.

Reporter: Kominfo NTB



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami