Rakorda BPBD Se-Bali: Forum Tukar Informasi dan Penyamaan Persepsi
Minggu, 3 Maret 2019,
12:10 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com, Bangli Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali mengadakan Rapat Kerja Daerah (RAKORDA) BPBD Se-Bali di Kintamani , Bangli, Sabtu (2/3) sebagai program tetap BPBD sekaligus forum tukar informasi dan penyamaan persepsi bagi BPBD.
[pilihan-redaksi]
Pada laporan pelaksanaan kegiatan, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Provinsi Bali Made Rentin, melaporkan bahwa Rakorda ini bertujuan untuk mensinergikan program strategis dan kegiatan, antara pusat (BNPB) dengan BPBD Provinsi dan BPBD Kabupaten / Kota.
Pada laporan pelaksanaan kegiatan, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Provinsi Bali Made Rentin, melaporkan bahwa Rakorda ini bertujuan untuk mensinergikan program strategis dan kegiatan, antara pusat (BNPB) dengan BPBD Provinsi dan BPBD Kabupaten / Kota.
"Kami ingin memiliki kesamaan pemahaman dalam penanggulangan bencana, mengarah pada kesamaan gerak dan langkah dalam memberi layanan kepada masyarakat," tegas Rentin.
Lebih lanjut Rentin menjelaskan bahwa bencana adalah urusan wajib pelayanan dasar sesuai amanat Permendagri Nomor 101 Tahun 2018 tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Sub Urusan Bencana.
Sementara, Sekda Bali Dewa Made Indra memberi arahan dan membuka secara resmi pelaksanaan. Dewa Indra yang pernah menjabat Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Provinsi Bali selama kurang lebih 7 tahun, mengatakan BPBD memiliki entitas yang sama di bidang kebencanaan, untuk memberi respon cepat kepada masyarakat dan setiap kejadian bencana yang terjadi.
Lebih lanjut Sekda yang secara exofficio adalah Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah, menegaskan dirinya sudah menanamkan pondasi yang kuat di BPBD, sudah membangun kultur yang baik dalam pelaksanaan tugas kemanusiaan ini, pejabat sekarang tinggal meneruskan saja. "Kita punya SDM yang handal dan juga peralatan sarpras yang memadai, agar itu bisa dimanfaatkan secara optimal," sebutnya.
[pilihan-redaksi2]
Lebih jauh Dewa Indra mengatakan BPBD merupakan Institusi yang relatif baru dibandingkan dengan Institusi lain, serta bukan institusi kantoran. "Saya selalu perintahkan lebih banyak berada di lapangan dan di tengah-tengah masyarakat. Lakukan Respon cepat, dan jangan membuat dinding pembatas/jarak dengan instansi lain dalam membentuk kultur kebersamaan, dikarenakan kita tidak bisa bekerja sendiri tanpa bantuan dari intansi lain," sebutnya.
Lebih jauh Dewa Indra mengatakan BPBD merupakan Institusi yang relatif baru dibandingkan dengan Institusi lain, serta bukan institusi kantoran. "Saya selalu perintahkan lebih banyak berada di lapangan dan di tengah-tengah masyarakat. Lakukan Respon cepat, dan jangan membuat dinding pembatas/jarak dengan instansi lain dalam membentuk kultur kebersamaan, dikarenakan kita tidak bisa bekerja sendiri tanpa bantuan dari intansi lain," sebutnya.
Seiring berjalannya waktu, BPBD sudah mulai dikenal oleh masyarakat luas. Provinsi & Kabupaten/Kota sebagai satu entitas. Kepemimpinan boleh berganti, namun struktur & kultur dalam melaksanakan tugas tetap berjalan seperti biasa.
Pembukaan rakorda tepat jam 11.00 wita, ditandai dengan pemukulan Kulkul (kentongan) oleh 11 orang Pejabat yaitu Sekda didampingi oleh Kalaksa BPBD Provinsi Bali, dan 9 Kalaksa BPBD Kabupaten / Kota Se-Bali. Terasa berbeda karena acara Rakorda ini dikemas penuh keakraban dengan mengedepankan kearifan lokal (local wisdom). (bbn/rls/rob)
Berita Denpasar Terbaru
Reporter: bbn/rls