search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Cemaran E Coli Pada Lawar Cukup Tinggi
Senin, 8 April 2019, 06:35 WITA Follow
image

beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Beritabali.com, Gianyar. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa cemaran Escherichia coli (E. coli) pada lawar cukup tinggi. Hasil uji laboratorium terhadap sampel yang diambil dari 44 pedagang lawar di Kabupaten Gianyar menunjukkan 72,7% sampel terkontaminasi E. coli.

[pilihan-redaksi]
Data ini terungkap dalam sebuah artikel berjudul “Kualitas Mikrobiologis dan Higiene Pedagang Lawar di Kawasan Pariwisata Kabupaten Gianyar, Bali” yang dipublikasikan dalam Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, Volume 16 nomo 2 tahun  2017. Artikel tersebut ditulis oleh Sang Gede Purnama , Herry Purnama, dan I Made Subrata dari Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana.

Gede Purnama dan kawan-kawan menuliskan faktor yang berpengaruh terhadap cemaran E. coli pada lawar yakni kebersihan penjamah makanan, fasilitas sanitasi dan kebersihan lingkungan. Serta proses pengolahan lawar yang tidak bersih mempengaruhi kualitas lawar tersebut.

Tingginya cemaran E. coli juga disebabkan karena bahan baku lawar terbuat dari daging mentah yang rentan terkontaminasi bakteri jika tidak dilakukan proses pengolahan yang baik. Oleh sebab itu pengolahan daging dengan melakukan pemanasan terlebih dahulu berdampak besar terhadap menurunnya jumlah bakteri yang mengkontaminasi.

[pilihan-redaksi2]
Sementara dalam sebuah penelitian di Kuta yang ditulis dalam sebuah artikel berjudul “Hygiene, Sanitation and Potential Existence of Virulent Genes of E.coli in Lawar in Kuta: The Challenge for Tourism and Safe Food Provision in Bali” yang ditulis oleh Ni Putu Eka Trisdayanti, Anak Agung Sagung Sawitri, dan I Nengah Sujaya yang dipublikasikan dalam Public Health and Preventive Medicine Archive (PHPMA) Volume 3, Nomor 2 tahun 2015 disebutkan jika 44,2% lawar memiliki jumlah koloni bakteri diatas 106 CFU/gr. Studi ini menunjukkan bahwa kualitas mikrobiologis lawar putih di warung-warung di wilayah Kuta kurang baik, dan higiene pengolah lawar berkontribusi terhadap situasi tersebut. Kondisi kualitas dan higiene yang kurang baik terbanyak di Kecamatan Kuta Utara.

Keberadaan E.coli menunjukkan kontaminasi isi saluran pencernaan hewan atau manusia, sehingga mengurangi keamanan untuk dikonsumsi. Situasi ini menunjukkan bahwa lawar Bali bisa membawa dampak negatif berupa penerimaan maupun keamanan pangan yang rendah bagi wisatawan.[bbn/JKLI/PHPMA/mul]

Reporter: bbn/mul



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami