search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Memasuki Periode Kritis di Era Digital, Anak Perlu Diajari Literasi Keuangan
Selasa, 16 April 2019, 09:27 WITA Follow
image

bbn/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Literasi keuangan untuk anak-anak diperlukan karena saat ini anak-anak di era digital memasuki periode kritis.
 
[pilihan-redaksi]
Hal ini disebabkan karena mereka lebih mudah terpicu membeli barang terlebih dengan gencarnya paparan iklan melalui perangkat teknologi akibat kurang pahamnya anak-anak pada makna uang sesungguhnya.
 
Psikolog Anak dan Keluarga, Roslina Verauli mengatakan dalam pembelajaran literasi keuangan tersebut mereka akan diajarkan secara cerdas bagaimana mengelola uang, tentunya dengan bahasa anak yang mudah dipahami sesuai tahap usia anak tersebut.
 
Dirinya mencontohkan, saat ini anak-anak jarang melihat transaksi langsung dengan menggunakan uang langsung. Karena, sebagian besar anak-anak lebih melihat orang di sekitarnya berbelanja seperti melalui online, mengambil uang di ATM belanja memakai kartu. Anak-anak tidak melihat proses secara keseluruhan.
 
"Anak-anak saat ini kurang paham seperti misalnya, uang tersebut  harus didapatkan terlebih dahulu, cara mendapatkanya dengan cara bagaimana, dan uang tersebut dapat ditukarkan dengan apa. Itu yang kurang dipahami, karena anak-anak saat ini jarang melihat transaksi lansung dengan menggunakan uang langsung," paparnya, Senin (15/4) di Denpasar.
 
Maka dari itu dirinya mengimbau, orang tua terkait dengan masalah tersebut dapat mengajarkan anak-anaknya, dengan cara-cara sederhana. Mulai dari, menggenalkan uang secara fisik serta mengajarkan bahwa uang memiliki nilai yang dapat ditukarkan dengan suatu hal pada anak.
 
[pilihan-redaksi2]
"Pada usia anak yang lebih tinggi, ajak anak ke pasar guna melihat adanya transaksi uang, ajarkan anak untuk mencatat pengeluaran, dan kenalkan rekening tabungan di Bank juga," ucapnya.
 
Orang tua, lanjutnya, juga harus menjadi teladan bagi anak dalam mengelola uang. Hal ini, penting karena, pola pikir dan perilaku anak terbetuk dari orang yang mereka lihat dan alami di rumah.
 
"Orang tua juga tentu harus paham dengan literasi keuangan. Jika belum, orang tua sangat perlu belajar sesuai tahap usia pada anak-anaknya," tutupnya. (bbn/aga/rob)

Reporter: bbn/aga



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami