Pileg di Bali "Tenggelam" oleh Pilpres
Jumat, 19 April 2019,
06:00 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BULELENG.
Beritabali.com, Buleleng. Pemilu serentak tahun 2019 menjadi momentum bersejarah bagi Indonesia. Namun, kondisi ini menjadi dilema karena Pileg seolah tenggelam oleh euforia pilres.
“Pileg yang sama pentingnya dengan pilres, seolah-olah tenggelam oleh euforia dukungan kepada masing-masing capres,” kata Ketua KoDe Bali Gede Suardana saat dikonfirmasi pada Kamis (18/4) malam.
Dampak dari euforia tersebut adalah para pemilih menjadi kebingungan saat berada di bilik suara. “Pemilih banyak yang tidak mengenali para caleg dan calon DPD di bilik suara TPS,” ujar Suardana.
Pemilih yang kebingungan pun akhirnya hanya mencoblos kertas suara capres atau mencoblos nama partai pada kertas suara pileg karena tidak mengenal dan mengetahui jejak rekam para caleg dan calon DPD. “Fenomema ini tampak dari penghitungan surat suara pileg yang tidak sah karena tidak dicoblos oleh pemilih,” kata Suardana.
[pilihan-redaksi2]
Pemilu serentak juga menimbulkan dilema bagi caleg di Bali. Para caleg tidak mengkampanyekan capres yang diusung partai koalisinya karena kalah populer dibandingkan capres lainnya. “Hasilnya, dari hitungan cepat, capres nomor urut 01 Jokowi menang telak atas capres nomor urut 02 Prabowo di Bali,” katanya.
Pemilu serentak juga menimbulkan dilema bagi caleg di Bali. Para caleg tidak mengkampanyekan capres yang diusung partai koalisinya karena kalah populer dibandingkan capres lainnya. “Hasilnya, dari hitungan cepat, capres nomor urut 01 Jokowi menang telak atas capres nomor urut 02 Prabowo di Bali,” katanya.
Kemungkinan lain yang terjadi adalah para caleg yang terpilih nantinya kemungkinan besar adalah hasil dari Jokowi effect. “Perolehan suara para caleg kemungkinan kecil namun memperoleh kursi di DPRD Bali atau kabupaten/kota karena ditolong oleh perolehan suara partai yang besar,” kata Suardana yang mantan jurnalis ini.[bbn/Mul]
Berita Buleleng Terbaru
Reporter: bbn/mul