search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pasca Dua Krama Subak Tewas Tertimbun, Desa Perean Tabanan Gelar Upakara
Kamis, 16 Mei 2019, 08:44 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Beritabali.com, Tabanan. Pasca musibah jebolnya jembatan penghubung Banjar Puseh dengan Banjar Bunyuh, Desa Perean, Kecamatan Baturiti, sepekan lalu yang merenggut dua korban jiwa krama Subak Palian, Desa Pakraman Puseh dan Subak Palian akan menggelar Pecaruan dan Guru Piduka di lokasi kejadian pada Sabtu 18 Mei 2019.
 
[pilihan-redaksi]
Suasana di lokasi kejadian sepi, tanah yang sempat ditarik krama subak masih belum rata. Tidak ada aktivitas apapun yang dilakukan pasca terjadi musibah menewaskan I Made Budi, (50) dan Ketut Sudana, (50) yang sama-sama warga Banjar Puseh, Desa Perean, Kecamatan Baturiti, Tabanan. 
 
Kelian Dinas Banjar Puseh, I Nyoman Suda membenarkan upacara Pecaruan dan Guru Piduka akan digelar Sabtu mendatang bertepatan dengan Purnama. Hari itu dianggap hari baik untuk kembali untuk menetralisir segala sesuatu yang mencemari alam ini, baik secara sengaja maupun tidak sengaja. 
 
"Benar, jam 10.00 wita rencananya mulai," ujarnya, Rabu, 15 Mei 2019. 
 
Setelah kejadian tidak ada aktifitas kerja bakti karena masyarakat masih takut. Bahkan dari Desa Pakraman sendiri dan subak Palian sampai saat ini masih trauma. Sehingga proyek diminta diselesaikan di desa tidak melibatkan krama Desa Pakraman Puseh dan Subak Palian. 
 
"Jadi masyarakat kami masih trauma sehingga pengerjaan selanjutnya diminta ke desa," tegasnya. 
 
Hal senada juga disampaikan Perbekel desa Perean yang sudah purna tugas per tanggal 9 Mei 2019, I Nyoman  Sunantra. Dikatakan, tragedi jembatan jebol yang terjadi Selasa, 7 Mei hingga menewaskan dua krama subak Palian masih membawa duka tersendiri bagi pihak desa. 
 
[pilihan-redaksi2]
Warga pun kata Sunantra masih sedih mengingat peristiwa tersebut. Begitupun saat ditanya kelanjutan perbaikan jembatan penghubung dua banjar tersebut, Sunantra hanya mengatakan dalam waktu dekat akan berkoordinasi dengan krama terlebih dahulu. 
 
"Kita akan rapat dulu dengan krama, sabar ya kita masih sedikit sedih," ujarnya. 
 
Sebelumnya diberitakan, dua krama Subak Palian tewas saat kerja bakti di Jembatan Banjar Puseh dengan Banjar Bunyuh, Desa Perean, Kecamatan Baturiti Tabanan. Mereka adalah I Made Budi dan I Ketut Sudana. (bbn/tab/rob)

Reporter: bbn/tab



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami