search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Garapan Komplit Topeng Prembon Denpasar
Kamis, 11 Juli 2019, 20:40 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Garapan topeng prembon yang ditampilkan duta Kota Denpasar dalam Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-41 tahun 2019 mendapat pujian dari pengamat seni. Penampilan duta Kota Denpasar yang diwakili Sekaa Topeng Prakanti Swara Jaya, Banjar Peninjoan, Desa Peguyangan Kangin, Denpasar Utaradinilai paling komplit.

[pilihan-redaksi]

“Ini paling bagus, paling komplit dan semuanya ada,” puji pengamat seni, I Made Djimat terhadap garapan Topeng Prembon Denpasar yang tampil pada Kamis (11/7) di Kalangan Ratna Kanda, Taman Budaya, Denpasar.

Bagi I Made Djimat yang merupakan salah satu Tim Pengamat Parade Topeng Prembon bahwa penampilan Denpasar telah menyasar pada pakem-pakem Topeng Prembon. “Seperti ini lah pakemnya, ada topeng keras, topeng tua, komplit,” ujar Dijmat.

Tak hanya pakem, dari segi humor dan cerita, Denpasar mampu menghadirkan tontonan dan hiburan sebagai pelengkap yang pas terhadap garapan bertajuk Samuan Tiga tersebut.

Samuan Tiga sendiri mengisahkan tentang proses Mpu Kuturan menyatukan berbagai sekte yang dulu meraja rela di Bali. Penyatuan inilah yang membentuk Samuan Tiga, dimana proses penyembahan berdasarkan Kahyangan Tiga.

Menurut koordinator garapan, Kadek Aryadi Wijaya, garapan ini memberi pesan terhadap fenomena berbagai sekte yang terlalu mengagung-agungkan kelebihan.

“Pesan kami secara khusus golongan apapun, mari kita menjadi satu kesatuan. Sehingga apa yang kita inginkan bisa damai tanpa mempermasalahkan golongan golongan atau sekte,” ungkap Aryadi serius.

Kisah nan bijak tersebut diterjemahkan dalam garapan Topeng Prembon yang diperankan oleh seniman mudah Desa Peninjoan. Pujian yang datang dari I Made Djimat, tak lepas dari usaha mereka untuk berlatih dengan giat selama tiga bulan.

[pilihan-redaksi2]

“Dengan porsi dan ketentuan yang sudah berlaku, Astungkara sampai sekarang sudah tercapai apa yang kami harapkan terhitung,” jelas Aryadi.

Dalam garapan tersebut, setiap pemeran telah memiliki porsi yang pas dalam setiap babakan cerita. Humor yang disajikan pun tidak mengandung unsur porno.

Dalam berproses, Aryadi pun mengungkapkan terdapat proses seleksi sehingga para penampil adalah pribadi yang siap belajar dan tampil.

“Topeng Prembon nika ada pakem-pakem khas yang sulit dipelajari dan kami bersyukur diberikan kesempatan untuk belajar dan memahami Topeng Prembon,” jelas Aryadi. [bbn/ananta/mul]

Reporter: bbn/mul



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami