search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
4 Nelayan Asal NTT yang Terapung Seminggu Sudah Pulang ke Daerah Asal
Senin, 29 Juli 2019, 12:24 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Kasubag Humas Polresta Denpasar Iptu Muhamad Nurul Yaqin menyatakan bahwa empat nelayan asal NTT yang terapung seminggu sudah diamankan di Pospol Air Kedonganan kuta. Bahkan, saat ini, keempatnya sudah dipulangkan ke rumahnya masing-masing. 
 
[pilihan-redaksi]
“Benar, jadi pas mereka terombang-ambing di lautan, ada handphone salah satu nelayan aktif dan menghubungi keluarganya. Lalu mereka ditarik oleh kapal dan diberikan makan dan minum. Memang kondisinya saat itu drop dan kaget karena lama terapung di lautan. Saat ini sudah dipulangkan ke rumahnya masing-masing,” terang mantan Kanitreskrim Polsek Kuta Selatan ini, Minggu (28/7).
 
Sebelumnya, diberitakan selama seminggu lebih terombang-ambing di lautan, empat nelayan asal Nusa Tenggara Timur (NTT) hanya bisa makan ikan kering mentah hasil pancingan dan minum air laut. 
 
Beruntung, para nelayan itu berhasil diselamatkan perahu rumpon Berkah Dunia yang sedang melintas di perairan Samudera Hindia di Lintang Selatan 11.07 Bujur Timur 115.12. Keempat nelayan tersebut langsung di bawa ke Pospol Air Kedonganan, Kuta. 
 
Empat nelayan asal NTT yang berhasil diselamatkan itu yakni Melki Tamonof (22) asal Kota Baru-Soe, Putra Basoin (18) asal Polen-Soe, Simon Mana’o (34) asal Desa O’of-Soe dan Jony Djobo (28) asal Desa Peitoko-Soe. 
 
Para nelayan itu dibawa ke Pospol Air Kedonganan Kuta, oleh nakhoda kapal Berkah Dunia, Thamrin (49) dan rekannya Acong (25), keduanya asal Dusun Marana Sinjai Timur Sulawesi Selatan. Dalam keterangannya ke polisi, mereka telah menemukan 4 nelayan yang sedang terapung di tengah laut dan minta pertolongan karena tidak tau arah pulang. 
 
“Mesin perahu para nelayan ini mati saat hendak mencari ikan di tengah laut. Beruntung mereka diselamatkan perahu lain,” ungkap sumber di lapangan, Minggu (28/7/2019). 
 
Sebelumnya, keempat nelayan itu berangkat untuk mencari ikan di seputaran perairan belakang Rote, NTT, pada Sabtu (11/6/2019) sekitar pukul 01.00 dini hari. Dua hari setelah melaut, tiba-tiba saja mesin perahu rusak dan tidak bisa diperbaiki. Sehingga selama 2 hari mereka dihanyutkan gelombang hingga ke tengah lautan
 
Tidak ada yang bisa menyelamatkan empat nelayan tersebut. Kapal kapal besar dan kecil tidak satu pun ada yang melintas. Selama terombang-ambing, empat nelayan itu berusaha bertahan hidup dengan cara memakan ikan kering hasil pancingan mereka sendiri. Mirisnya, mereka juga minum air laut. 
 
[pilihan-redaksi2]
“Mereka di tengah laut hanya makan ikan kering mentah dan minum air laut. Selama seminggu mereka terombang-ambing ternyata sudah sampai ke Samudera Hindia,” ujar sumber.  
 
Nasib empat nelayan terselamatkan oleh perahu rumpon Berkah Dunia, yang melintas di perairan Samudera Hindia di Lintang Selatan 11.07 Bujur Timur 115.12, pada Kamis (18/7/2019) lalu. Keempatnya langsung dinaikkan ke perahu dan diberikan pertolongan dengan memberikan makan dan minum. 
 
Selanjutnya, keempat nelayan berikut perahu yang rusak dibawa ke perairan Pantai Kedonganan Kuta dan diserahkan ke Pospol Air Kedonganan, pada Kamis (25/7/2019) sekitar pukul 22.30 Wita untuk dimintai keterangan lebih lanjut. (bbn/spy/rob)

Reporter: bbn/bgl



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami