Aksi Heroik Ngurah Rai dan Ciung Wanara (4): Semua Pasukan Gugur Setelah Dibom Belanda
Sabtu, 17 Agustus 2019,
08:00 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, TABANAN.
Beritabali.com, Tabanan. Setelah mengirim pesawat pengintai, Belanda akhirnya bisa memastikan posisi pasukan Ciung Wanara pimpinan Gusti Ngurah Rai. Pasukan Ciung Wanara sempat menembaki pesawat pengintai Belanda yang melintas di atas lokasi pertempuran.
[pilihan-redaksi]
"Pesawat "capung" (pengintai) yang mengitari lokasi pertempuran ditembak oleh pasukan Ciung Wanara, dan Belanda akhirnya berhasil memastikan posisi pasukan Ciung Wanara. Setelah pasukan pengintai, Belanda kemudian mengirimp pesawat "bomber" ke lokasi pertempuran dan menjatuhkan bom serta gas air mata.
"Pesawat bomber menjatuhkan bom dan gas air mata, pasukan Belanda dari darat juga ikut menggempur dengan kekuatan yang lebih besar. Bisa dibayangkan pertempuran itu jadi tidak seimbang," ujar Gede Putu Abdiyasa, pemandu dan petugas museum Taman Pujaan Bangsa (TPB) Margarana,Tabanan, saat berbincang dengan Beritabali.com belum lama ini.
Meski mendapat serangan hebat dari darat dan udara, Gusti Ngurah Rai tidak mau meloloskan anggota pasukanya. Gusti Ngurah Rai memberi perintah perang "puputan" (sampai wafat) pada sore hari. Pada saat perintah itu keluar, semua anggota pasukan Ciung Wanara tidak ada di posisinya semula.
[pilihan-redaksi2]
"Semua pasukan (Ciung Wanara) menyerang Belanda secara membabi buta sore itu, bisa dibayangkan, dengan menggunakan senjata rampasan, tidak di posisi masing-masing lagi, di sana pasukan Belanda jumlahnya lebih besar, pertempuran tidak seimbang, satu satu para pejuang gugur ke pangkuan Ibu Pertiwi," jelas Abdiyasa.
Gusti Ngurah Rai gugur bersama anggota pasukan Ciung Wanara. ia gugur setelah tertembak di bagian kepala oleh pasukan Belanda. Pasukan Belanda juga menemukan Komandan Polisi Wagimin di lokasi pertempuran. Komandan polisi NICA Belanda yang sudah membelot ini ditemukan dalam kondisi selamat di lokasi pertempuran.
"Komandan Polisi NICA Belanda pak Wagimin, waktu itu sudah membelot dan ikut membantu para pejuang melawan Belanda. Awalnya ditemukan masih selamat, namun karena Pak Wagimin tidak mau membocorkan informasi terkait para pejuang, akhirnya Pak Wagimin ikut gugur setelah dieksekusi (ditembak mati) Belanda di lokasi perang itu. [bbn/psk]
Berita Tabanan Terbaru
Reporter: Humas Gianyar