60 Juta UMKM di Indonesia Baru 3,79 Juta yang Menggunakan Alat Digital
Senin, 26 Agustus 2019,
17:00 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com, Denpasar. SVP and Regional Managing Director US-Asean Business Council, Ambassador Michael W. Michalak mengatakan Indonesia berada di posisi 85 dalam Global Innovation Index, tidak berubah dari tahun lalu yang artinya membutuhkan perbaikan.
[pilihan-redaksi]
Menurutnya berdasarkan data BPS, UMKM menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia. “Namun dari 60 juta UMKM hanya 3,79 juta yang menggunakan alat digital,” ujarnya saat pembukaan the 1st US-Asean Business Council Indonesia Innovation Series & SME Workshop di Gedung Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Senin (26/8).
Menurutnya berdasarkan data BPS, UMKM menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia. “Namun dari 60 juta UMKM hanya 3,79 juta yang menggunakan alat digital,” ujarnya saat pembukaan the 1st US-Asean Business Council Indonesia Innovation Series & SME Workshop di Gedung Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Senin (26/8).
Itu sebabnya melalui acara ini US-ABC Indonesia ingin menjembatani sektor swasta, pemerintah, akademisi dan umum untuk membangun kapasitas UMKM di Indonesia. “Tema acara ini adalah pemberdayaan inovasi, kreativitas dan peningkatan bakat untuk pertumbuhan nasional sesuai dengan prioritas Presiden RI Joko Widodo di periode kedua ini,” kata Michalak sembari mengatakan modal manusia merupakan pondasi utama perekonomian Indonesia.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra mewakili Gubernur Bali
dalam sambutannya mengatakan perekonomian nasional kita selalu bergerak di tengah dinamika perekonomian regional dan internasional. Praktis tidak ada satu negara pun di dunia ini yang dapat menghindarkan diri dari pengaruh perkembangan regional dan global termasuk di bidang ekonomi dan perdagangan.
“Diplomasi perdagangan merupakan salah satu instrumen penting untuk memperjuangkan kepentingan nasional untuk memperluas akses pasar internasional,” katanya.
Ia menambahkan secara sektoral pertumbuhan ekonomi Bali memiliki spesifikasi yang sangat berbeda dengan provinsi lainnya di Indonesia. Spesifikasi perekonomian Bali dibangun dengan mengandalkan industri pariwisata sebagai leading sector yang terbukti telah mampu mendorong terjadinya perubahan struktural dalam perekonomian kami di Bali.
[pilihan-redaksi2]
“Pariwisata masih menjadi andalan dalam sumber devisa daerah Bali yang bertumpu pada keindahan alam dan keluhuran budaya seni yang masih harus terus dilestarikan dikembangkan dan dimajukan ke depan,” ujarnya.
“Pariwisata masih menjadi andalan dalam sumber devisa daerah Bali yang bertumpu pada keindahan alam dan keluhuran budaya seni yang masih harus terus dilestarikan dikembangkan dan dimajukan ke depan,” ujarnya.
Kunjungan wisatawan mancanegara maupun nusantara merupakan peluang pasar bagi provinsi Bali karena munculnya kebutuhan baik itu pangan dan kebutuhan lainnya untuk kepentingan wisatawan.
Acara yang didukung oleh beberapa perusahaan digital AS dan digelar serangkaian dengan Hakteknas 2019 ini menghadirkan narasumber melalui video conference Kepala BKPM Thomas Lembong dan dihadiri oleh Wakil Ketua DPRD Bali Nyoman Sugawa Korry dan pejabat Menristekdikti, Pemprov Bali dan perwakilan Forkopimda Provinsi Bali. (bbn/humasbali/rob)
Berita Denpasar Terbaru
Reporter: Humas Bali