Bincang Santet Bersama Jro Darmayuda (3): Keliling Indonesia Tangani Sakit Non Medis
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Praktisi spiritual asal Tabanan Bali, Jro Nyoman Darmayuda, sudah berkeliling ke berbagai daerah di Indonesia untuk mengobati pasien non medis. Kebanyakan adalah pasien korban ilmu santet atau teluh.
"Saya sudah keliling Indonesia seperti ke Papua, Timika, Flores, Bima, Bogor, Jakarta, Banten, Malang, Jogja, Surabaya, Banyuwangi, Lombok dan daerah lainnya. Semua sudah Jro datangi,"ujarnya.
Jika di luar Bali, kata Jro, sarana santet yang sering ditemui di rumah korban atau pasien adalah santet berbentuk paku, silet, jarum, rambut, besi besian, hingga keris yang tertanam di dalam tanah.
"Waktu ini Jro temukan dan angkat keris di kediaman seorang pasien di Malang. Dengan bantuan orang tuanya, akhirnya anaknya bisa sembuh dari sakit non medis akibat kiriman santet, syukur berkat Tuhan Yang Maha Kuasa dan bantuan orang tuanya,"ujar praktisi spiritual asal Tabanan Bali, Jro Nyoman Darmayuda.
Jika "barang kiriman" santet tidak diambil atau tidak diangkat, jelas Jro, maka sakit yang diderita pasien akan semakin parah.
"Kalau tidak diambi pasti ujung-ujungnya sakit kaki dan semua organ tubuh. Awalnya kaki, kemudian lutut, tangan, kepala hingga ke ke arah belakang tubuh, dan akhirnya semua bagian tubuh kena. Seringkali yang muncul gagal ginjal, karena orang gagal ginjal itu sesak nafas yang tidak bisa hilang. Itu sudah non medis karena ilmu teluh atau santet sudah merembet ke hati, dada, hingga lambung. Inilah yang sering diserang," ujarnya.
Semua sarana santet seperti paku, jarum, hingga tulang belulang, dikirim ke target korban melalui mantra-mantra atau doa khusus.
"Paku bisa dikirim dengan mantra sehingga barang itu ada di depan, praktisi ilmu santet memang bisa melakukan semua itu. Dengan mantra atau doa, santet atau teluh bisa dilepas kemana saja sesuai arah dan tujuan target korbannya.
Diakhir wawancaram Jro kembali menegaskan bahwa fenomena ilmu santet dan teluh itu memang ada di wilayah Indonesia. Masyarakat diminta agar lebih bijak menyikapi dan lebih mengenal ilmu santet tersebut, sehingga bisa lebih mengerti cara untuk menanganinya. [habis]
Reporter: bbn/psk