search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Keanekaragaman Hayati Indonesia Berpotensi Dimanfaatkan Sebagai Sumber Pangan Fungsional
Kamis, 17 Oktober 2019, 10:25 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Indonesia sebagai salah satu negara mega biodiversity di dunia dikaruniai keanekaragaman hayati yang sangat tinggi sehingga memiliki potensi untuk dimanfaatkan menjadi sumber pangan fungsional.

[pilihan-redaksi]
Hal ini disampaikan Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik LIPI, Agus Haryono, di Sanur, Kota Denpasar, Rabu (16/10).  “Keanekaragaman hayati ini berpotensi untuk dimanfaatkan menjadi sumber pangan fungsional. Khususnya bagi peningkatan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Dengan wilayah geografis dan iklim yang sama negara-negara ASEAN memanen kurang lebih manfaat yang sama dari daratan dan lautan yang mengelilingi negara-negara tersebut. Apa yang tumbuh dengan baik di satu negara ASEAN juga tumbuh dengan baik di negara lainnya.

"Beras, kelapa, tapioka, sagu, jahe, kunyit, asam, cabai, mint, ketumbar, serai, pandan, durian, mangga dan sebagainya adalah contoh makanan yang hampir dapat dijumpai setiap negara anggota ASEAN,” paparnya. 

Saat ini LIPI sedang memfokuskan riset pada penguasaan teknologi kunci untuk pengolahan pangan fungsional. Beberapa hasilnya sudah dimanfaatkan oleh UMKM untuk peningkatan pendapatan para petani lokal.

"Kami memfokuskan agar para peneliti tersebut fokus pada kompetensi intinya dari para peneliti-peneliti pangan kita harus kuat dibesiknya. Sehinga, mereka (para peneliti) tidak hanya, misal bisa membuat adonan kue saja. Yang mana Ibu rumah tangga saja juga bisa membuatnya. Akan tetapi, mereka harus mampu menggali basic-nya bagaimana sainsnya dari pangan tersebut," ujarnya.

Selain itu juga bagaimana meningkatkan nilai tambah, nutrisi bagaimana dengan ilmu teknologi pangan. Mereka dapat mengembangkan potensi-potensi di Indonesia yang dimiliki dari gunung sampai ke dasar laut. 

"Dengan teknologi pangan bukan hanya sekedar formulasinya saja itu yang kita harapkan," tutupnya.

Reporter: bbn/aga



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami