Saksi Minim, Polisi Terus Selidiki Pelaku Pembuang Orok di Sanur
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Enam hari penemuan bayi di Pantai Sanur, Denpasar Selatan, belum ada titik terang. Jajaran Polsek Denpasar Selatan masih menyelidiki siapa orang yang tega membuang orok berjenis kelamin laki laki berusia 7 Bulan itu.
Kapolsek Denpasar Selatan, Kompol I Nyoman Wirajaya, menjelaskan pihaknya masih menyelidiki kasus penemuan bayi tersebut. Sementara ini pihaknya kesulitan karena minimnya saksi-saksi.
"Saksi minim sekali. Hanya ada kesaksian dari petugas DKP yang menemukan pertama kali," bebernya Senin (9/12/2019).
Meski demikian, kata mantan Kapolsek Kuta itu pihaknya akan terus menyelidiki. Selain memeriksa saksi saksi di TKP, pihaknya juga menggali informasi beberapa klinik dan rumah sakit. Guna melacak apakah ada orang yang dirawat usai melahirkan.
"Beberapa klinik dan rumah sakit sudah kami telusuri untuk mencari apakah ada ibu yang baru melahirkan," terang Kompol Wirajaya.
Lain hal, Kompol Wirajaya menduga jika jasad bayi tersebut hanyut dari tempat lain dan terdampar ke TKP.
"Mungkin saja hanyut dati tempat lain dan ke lokasi. Kalau dilihat lokasi itu bersih," bebernya.
Jasad sosok bayi berjenis kelamin laki-laki ditemukan di pantai depan Museum Le Meyeur, dan ditutupi oleh rumput laut, Rabu (4/12/2019). Bayi berusia 7 Bulan itu ditemukan tanpa kain pembungkus. Sedangkan tali pusarnya masih menempel pada perutnya.
Dua orang saksi yang menemukan orok malang tersebut masing-masing bernama I Made Yuliani, dan I Gusti Made Astri. Keduanya merupakan petugas DKP Kota Denpasar.
Reporter: bbn/bgl