search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Minimalisir Kesenjangan, Gubernur Koster Fokus Gairahkan Ekonomi Kerakyatan
Kamis, 2 Januari 2020, 15:40 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Gubernur Bali Wayan Koster memastikan bahwa terkait arah pembangunan Bali di bidang ekonomi akan makin dimantapkan. Salah satu yang menjadi fokus utamanya adalah menyangkut pemerataan ekonomi masyarakat yang digerakan oleh faktor ekonomi kerakyatan.

Demikian terungkap saat Gubernur Koster menerima audiensi jajaran Bank Indonesia (BI) Perwakilan Bali di Rumah Jabatan Jaya Sabha, Denpasar pada Kamis (2/1) pagi.

“Sekarang sudah dipetakan dengan baik, itu apa-apa saja. Jadi 2020, kita bisa realisasikan dan jalankan dengan baik,” ujar Gubernur Koster.
    
Kemudian Gubernur Koster pun mengungkapkan alasan dirinya mengapa lebih memfokuskan kepada bidang ekonomi kerakyatan. Sebab menurutnya selama ini ekonomi kerakyatan terbukti mempunyai dampak besar dalam menggerakkan ekonomi di tingkat bawah. 

“Bali ini sangat bagus ekonomi rakyatnya, UMKM-nya, industri sandang dan pangannya. Ini yang akan kita dorong terus dengan ditunjang pembangunan infrastruktur yang bagus, plus konektivitas yang memadai. Dengan demikian kita harusnya bisa lebih mandiri secara ekonomi,” jelas Gubernur kelahiran Desa Sembiran, Kabupaten Buleleng ini. 

Selanjutnya apabila yang menjadi syarat dan penunjang pertumbuhan ekonomi kerayakyatan itu direalisasikan secara serius, pihaknya optimis kesenjangan ekonomi masyarakat akan mampu dipersempit. 

“Jika kita garap dengan serius dan komitmen, saya yakin kesenjangan kita di Bali akan terus menipis, pembangunan ekonomi akan semakin merata,” tegasnya. 
    
Apalagi tambah mantan DPR RI ini, Bali mempunyai faktor modal cukup besar, yakni terkait nama Bali sebagai sebuah brand. Yang bila dikemas dengan baik akan sangat potensial untuk ‘menjual’  produk-produk lokal Pulau Dewata. 

“Kita perlu identitas sendiri untuk produk-produk kita. Kita harus kedepankan hal itu agar ekonomi lebih bergerak lagi,” sebutnya. 
 

 

Reporter: Humas Bali



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami