search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Dampak Corona, OJK Keluarkan Kebijakan Bank Bisa Restrukturasi Kredit
Kamis, 19 Maret 2020, 11:50 WITA Follow
image

bbn/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Sebagai dampak dari penyebaran virus corona, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan beberapa kebijakan "Countercyclical" melalui Peraturan OJK tentang Stimulus Perekonomian Nasional. 

[pilihan-redaksi]
Dengan kebijakan ini, perbankan dapat merestrukturisasi kredit yang debiturnya terkena dampak penyebaran Covid-19, termasuk dalam hal ini adalah debitur Usaha Kecil Menengah (UKM).

"Kebijakan stimulus dimaksud terdiri dari penilaian kualitas kredit atau pembiayaan, atau penyediaan dana lain, hanya berdasarkan ketepatan pembayaran pokok dan atau bunga untuk kredit sampai dengan Rp 10 miliar," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Jakarta, Jumat (13/3/2020) lalu dikutip dari Tempo.co.

Dia mengatakan, bank dapat melakukan restrukturisasi untuk seluruh kredit/pembiayaan tanpa melihat batasan plafon kredit atau jenis debitur, termasuk debitur UMKM. 

"Kualitas kredit/pembiayaan yang dilakukan restrukturisasi ditetapkan lancar setelah direstrukturisasi," ujarnya.

Untuk debitur UMKM, kata Wimboh, bank juga dapat menerapkan penilaian kualitas kredit/pembiayaan/penyediaan dana lain berdasarkan ketepatan membayar pokok dan/atau bunga. Perbankan juga dapat melakukan restrukturisasi kredit/pembiayaan UMKM tersebut, dengan kualitas yang dapat langsung menjadi Lancar setelah dilakukan restrukturisasi kredit.

Adapun hal itu Wimboh sampaikan bersamaan dengan pengumuman paket stimulus jilid II untuk menangkis dampak Corona yang disampaikan pemerintah. OJK berharap kebijakan bisa memberikan kepercayaan kepada para pelaku pengusaha, baik pengusaha-pengusaha di sektor yang terkena secara langsung dan tidak langsung.

"Termasuk sebenarnya terkait para investor di pasar modal," kata dia.

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami