Arena Tajen Tutup Saat Pandemi, Peternak Ayam Aduan Kelimpungan
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Kondisi pandemi Covid-19 mengharuskan para bebotoh tajen (sabung ayam) terpaksa gigit jari. Pasalnya arena sabung ayam di sejumlah tempat di wilayah Denpasar juga kabupaten lain di Bali, terpaksa ditutup.
[pilihan-redaksi]
Hal itu untuk mencegah semakin meluasnya virus ini. Mengingat hampir di seluruh lokasi arena tajen di berbagai wilayah di Bali selalu pesat didatangi bebotoh.
Dampaknya, sangat dirasakan oleh para bebotoh serta peternak ayam aduan. Mereka kelimpungan dalam hal memberikan pakan ayam. Lantaran untuk menjual ayam aduan juga susah.
"Kalaupun dijual murah, juga tidak ada yang membeli. Hanya bisa bertahan saja sampai kapan pandemi ini berakhir," ungkap salah seorang bebotoh tajen di Pedungan, Denpasar Selatan.
Informasi lain juga menyebutkan seorang peternak ayam aduan yang menjual ayam siap lepas di arena seharga rata-rata Rp.700 ribu hingga Rp.1,5 juta, kelimpungan soal memberi pakan.
Umumnya memberi pakan sentran khusus, beralih harus ditambah dedak. Bahkan ada yang terpaksa harus dicampur serutan papah gedebong pisang.
"Ayam super semua, dijual murah sayang. Kalaupun turun harga, siapa yang beli. Tajen tutup, mau diadu dimana? Sekarang kasi makan aja harus campur gedebong pisang, mau gimana lagi. Kalah diberi makan aja sekarang ini," keluh Pak Leong peternak ayam di Tabanan.
Untuk diketahui, beberapa tempat tajen yang umumnya marak buka dari sore hingga tengah malam di wilayah Denpasar, sejak pandemi corona langsung ditutup.
Reporter: bbn/maw