Pemilik Lahan Pasang Cermin Bentuk Protes di Objek Wisata Ceking
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, GIANYAR.
Sejumlah kaca cermin membuat silau pengunjung untuk melihat pemandangan objek wisata Ceking Rice Terrace, Kecamatan Tegallalang, Selasa (14/7). Tidak diketahui, siapa pemasang kaca cermin tersebut.
[pilihan-redaksi]
Informasinya, pemasangan cermin tersebut sebagai bentuk protes pemilik lahan yang dijadikan view atau pemandangan. Diduga, pemilik lahan protes lantaran tidak dibayar selama pandemi Covid-19. Sebab, sebelumnya hal serupa pernah terjadi. Bedanya, dulu bentuk protes diutarakan dengan pemasangan seng. Baik seng maupun kaca cermin, sama-sama membuat silau mata yang memandang dari arah jalan raya.
Badan Pengelola Objek Wisata Ceking (BPOC) Bendesa Adat Tegallalang Drs Made Jaya Kesuma MM ketika ditemui mengakui memang menunda pembayaran kompensasi kerjasama. Penundaan tersebut karena selama Pandemi Covid-19, Objek wisata Ceking tutup. Dengan demikian, tidak ada penghasilan yang masuk.
"Alasan menunda pembayaran, mengingat pariwisata menurun tidak ada penghasilan. Maunya dibayar, tapi belum. BPOC sepakat akan dibayar. Tapi menunggu pariwisata buka," jelas Jaya Kesuma.
Pihaknya pun memastikan hal tersebut. "Hubungan kita bagus dengan yang di timur. Jadi kita akan tetap berusaha, sudah diprogramkan akan bayar," terangnya.
Sekedar diketahui, ada 7 pemilik lahan di sisi timur Ceking. Namun dari pantauan, jejeran cermin hanya ada di salah satu petak sawah.
Saat hampir bersamaan, DPRD Provinsi Bali melakukan peninjauan objek wisata di Tegallalang. Wakil Ketua DPRD Bali, Fraksi Demokrat Tjokorda Gede Asmara Putra Sukawati sempat melihat cermin tersebut. Senada dengan Bendesa, Tjok Asmara berharap pemilik lahan lebih sabar. Mengingat pandemi Covid-19 telah berdampak ada segala lini kehidupan.
"Semua bisa dibicarakan baik-baik. Terpenting adalah saling pengertian. Dalam suasana ekonomi saat ini, semua terdampak. Kalau memang perlu kami mediasi, kami siap," ujarnya.
Reporter: bbn/gnr