search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Jaksa Tuding Unggahannya Lecehkan Dokter, Jerinx: Salahnya Dimana?
Selasa, 27 Oktober 2020, 15:45 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

I Gede Ari Astina alias Jerinx membantah dan menjawab dengan tenang semua pertanyaan yang diajukan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam sidang langsung di ruang utama Cakra, Selasa (27/10) Pengadilan Negeri (PN) Denpasar.

Penggebuk drum 'Superman Is Dead' ini didudukkan dihadapan Majelis Hakim yang diketuai Ida Ayu Adnyanadewi,SH.MH dengan agenda mendengar keterangan atau pemeriksaan terhadap terdakwa terkait kasus dugaan ujaran kebencian terhadap Ikatan dokter Indonesia (IDI) yang dituliskan Jerinx di media sosial.

Sidang yang berlangsung selama dua jam itu, Jerinx membantah tudingan atau pertanyaan yang mengarahkan dirinya bersalah terhadap setiap unggahan yang dituliskannya di medsos.

"Apakah saudara tahu jika tulisan atau postingan yang saudara terdakwa buat di medsos berdampak tidak baik dan meresahkan banyak pihak terutama bagi ikatan dokter di tanah air," tanya salah seorang JPU.

Dengan tenang, musisi Punk Bali ini membantah bahwa apa yang dituliskannya itu tidak bermaksud untuk meresahkan apalagi merasa merendahkan dan melecehkan para dokter

"Itu ungkapan kekecewaan dan kritis dari saya terhadap berbagai peristiwa yang terjadi akibat prosedur rapid tes," jawab Jerinx.

"Berati saudara terdakwa tidak merasa bersalah. Atau mengakui terhadap postingan tersebut," sahut JPU dan dijawab Jerinx dengan singkat. "Salahnya dimana, saya merasa yakin tidak ada yang salah," ungkapnya.

Menurutnya untuk menyampaikan sesuatu atau mengkritisi, sebagai rakyat biasa tidak ada tempat dalam berdialog. Karenanya teknologi media sosial jadi wadah yang tepat. 

"Karena melalui media sosial lebih memiliki power dalam menyuarakan aspirasi," ungkapnya.

Di luar sidang, terdakwa yang didampingi Wayan 'Gendo' Suardana,dkk., selaku kuasa hukumnya menegaskan bahwa dirinya tidak bersalah terkait apa yang dituduhkan. 

"Bagi saya, jujur ya, saya jauh lebih memilih dipanggil kacung daripada memilih membunuh bayi hanya karena prosedur abal-abal," ketusnya saat beranjak ke mobil tahanan didampingi istrinya Nora Alexandra.

Sebagaimana diketahui, bahwa pria kelahiran 1977 yang baru menikah bulan Juni tahun lalu dilaporkan terkait dugaan ujaran kebencian terhadap Ikatan dokter Indonesia (IDI) yang ditulisnya di media sosial (medsos) pada akun pribadi miliknya. 

Dimana Ia menulis postingan kalimat berupa "Gara-gara bangga jadi kacung WHO, IDI dan Rumah sakit dengan seenaknya mewajibkan semua orang yang akan melahirkan tes Covid-19".

Dalam berkas penyidikan, Jerinx diancam Pasal 28 ayat 2 jo Pasal 45A ayat (2) atau Pasal 27 ayat (3) jo Pasal 45 ayat (3) UU No 19 Tahun 2016 tentang Perubahan UU No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik jo Pasal 64 ayat 1 ke 1 KUHP.

Reporter: bbn/maw



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami