search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ubah Sampah Jadi Beras, Warga Tangkup Termotivasi Bebas Sampah Plastik
Senin, 16 November 2020, 13:00 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KARANGASEM.

Warga Desa Tangkup, Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem termotivasi tidak akan membuang sampah dengan sembarangan lagi dengan program penukaran beras dengan sampah seperti sampah plastik, botol bekas, kardus, Buku kertas dan besi. 

Menurut Perbekel Desa Tangkup, I Gede Sukarnadita ketika dikonfirmasi pada Senin (16/11/2020) mengungkapkan, program penukaran sampah dengan beras ini bekerja sama dengan salah satu yayasan peduli sampah plastik yang lengelolanya berada di wilayah Ubud, Gianyar.

"Nanti sampah yang terkumpul akan langsung dijemput oleh sebuah yayasan, katanya untuk didaur ulang kembali. Sebagai perangsang kegiatan, kami diberikan donasi 1 ton beras untuk ditukar dengan sampah," ujarnya.

Dijelaskan Sukarnadita, dalam proses penukarannya untuk mendapatkan satu kilogram beras, setiap jenis sampah dihargai berbeda - beda tergantung jenisnya.

Sampah jenis kresek atau plastik kemasan butuh sebanyak 4 kilogram plastik agar bisa ditukarkan dengan 1 kilogram beras. Sampah botol plastik butuh sebanyak 7 kilogram, rongsokan plastik sebanyak 8 kilogram, kardus 8 kilogram, kertas sebanyak 12 kilogram dan Besi sebanyak 5 kilogram untuk mendapat 1 kilogram beras.

"Program penukaran ini baru kita mulai pada 13 November 2020 lalu, untuk tahap awal kami terus memberikan arahan edukasi agar semaksimal mungkin warga mengumpulkan sampah untuk ditukar dengan beras dengan tujuan agar sebisanya lingkungan kami bersih dan berharap bebas dari sampah plastik," tandas Sukarnadita.

Selama ini, di wilayah Desa Tangkup penyumbang sampah plastik terbanyak bukan dari sampah rumah tangga melainkan berasal dari tempat - tempat umum, kondisi ini dikarenakan banyak warga yang membuang sampah sembarangan usai belanja di warung terutama anak - anak.

Reporter: bbn/krs



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami