search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tanpa Pengawasan, Bocah Tenggelam di Kolam Villa
Senin, 23 November 2020, 22:40 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Lantaran tidak mendapat pengawasan, seorang bocah tenggelam di sebuah kolam di Villa Sanggiang di Desa Sambirenteng Kecamatan Tejakula Buleleng.

Tubuh bocah kelas II SD itu ditemukan pada dasar kolam dengan kondisi meninggal dunia. Musibah yang menimpa Komang DJ (8) asal Desa Bondalem Kecamatan Tejakula itu, Senin (23/11/2020) berawal saat datang ke Villa Sanggiang bersama kakaknya Putu DKP (17) berserta temannya untuk berfoto dan mengambil sejumlah video dengan suasana di sekitar kolam renang dan Villa.

“Korban datang bersama kakaknya dan 2 teman kakaknya ke TKP pukul 10.00 WITA dengan tujuan kedatangan menyewa lokasi digunakan membuat video dan berfoto serta berenang dengan membayar Rp. 35.000,” ungkap Kapolsek Tejakula, AKP I Nyoman Adika mengutip keterangan Sherly Lestari (32) selaku pemilik Villa dan Made Suniyasa (38) tukang kebun di Villa Sanggiang.

Berdasarkan keterangan kedua saksi juga menyebutkan telah mengingatkan kakak korban dengan temannya untuk mengawasi adiknya.

“Sebelumnya kedua saksi sempat mengingatkan kakak dan teman kakaknya agar korban tidak bermain di pinggir kolam,” papar Kapolsek Tejakula Adika.

Kakak korban bersama temanya baru tersadar korban menghilang setelah mengambil sejumlah foto dan video, upaya pencarian dilakukan hingga kemudian korban ditemukan berada di dasar kolam dengan kondisi tidak bernyawa.

Korban meninggal karena tenggelam pada air tawar dengan ciri ciri mulut korban berbuih, keluar kotoran pada anus, tubuh sudah nampak kaku dan didapatkan luka lebam pada bagian dahi bawah warna biru, sehingga untuk sementara korban meninggal diduga karena terpeleset dan menyebabkan dahi terbentur selanjutnya korban pingsan dan tenggelam,” ungkap Kapolsek Adika berdasarkan hasil pemeriksaan medis yang dilakukan Dokter Puskesmas Tejakula I, dr.  Kadek Awi Darma Putra.

Berdasarkan hasil penyidikan yang dilakukan Unit Reskrim Polsek Tejakula dan mediasi yang dilakukan, keluarga korban menerima dan mengikhlaskan kematian korban dan menolak dilakukan Otopsi serta tidak melakukan tuntutan secara hukum terhadap pihak manapun, namun demikian upaya pemeriksaan dengan mendengarkan keterangan saksi-saksi masih dilakukan polisi.

Reporter: bbn/bul



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami