Berkat Biji Kelor dan Biji Asam Jawa, SMAN 1 Gerung Jadi Juara
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NTB.
Memanfaatkan biji kelor dan biji asam Jawa sebagai alat-alat mengolah air limbah rumah tangga agar menjadi air bersih, menghantarkan Rama Sayudhia, perwakilan SMAN 1 Gerung Lombok Barat, menjadi juara 1 kategori Olahan Pangan, dalam Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) NTB, tahun 2020.
Biji kelor dan biji asam Jawa yang mengandung (NH3) atau senyawa kimia yang dapat menurunkan kadar amonia tersebut, dapat mengikat zat-zat kimia yang berbahaya dalam kandungan air limbah rumah tangga.
Menurut Rama Sayudhia, pengolahan air limbah rumah tangga dengan menggunakan sistem Biokoagulan ini, memiliki cara kerja sederhana. Dengan memanfaatkan alat-alat yang mudah dijumpai di sekitar seperti wadah atau botol bekas, pasir, biji kelor dan biji asam Jawa.
Dari semua bahan itu, yang paling penting adalah biji kelor dan biji asam Jawa.
"Cara kerjanya pun sangat sederhana, kita sediakan botol plastik bekas," ungkap Rama Sayudhia, ditemui usai lomba yang diinisiasi oleh Gubernur NTB, Dr H Zulkieflimansyah melalui Science Tehnology dan Industri Park (STIPark) NTB tersebut.
Rama Sayudhia yang adalah siswa jurusan MIPA memaparkan lebih lanjut, sistem kerja yang sederhana dari karya ilmiahnya. Yakni memasukkan pasir sebagai lapisan atas ke dalam botol bekas, lanjut lapisan kedua spons sebagai filternya, lapisan ketiga batu apung, selanjutnya campuran biji kelor dan asam yang sudah ditumbuk.
"Sedangkan lapisan paling bawah kita masukkan pasir sebagai filter terakhirnya," jelas Rama Sayudhia.
Setelah air limbah dimasukkan dalam wadah yang terdapat bahan-bahan itu, hanya membutuhkan waktu satu hari, untuk mengubah air limbah itu menjadi air yang layak bagi masyarakat.
Selain juara dalam kategori inovasi Olahan Pangan, SMAN 1 Gerung juga menyabet juara pada kategori inovasi Zero Waste.
Dalam lomba karya ilmiah remaja ini, yang menjadi juara pada kategori inovasi Permesinan, diraih SMAN 1 Aikmel Lombokk Timur.
Kepala Unit Pelayanan Teknis Daerah STIPark, Muhammad Khairul Ikhwan di komplek STIPark menjelaskan, karya ilmiah dikumpulkan sejak periode September sampai Oktober. Sebanyak 85 peserta dengan inovasi beragam dari tiga kategori. Yakni permesinan, pengolahan pangan, dan Zero Waste.
Nantinya pemenang yang terpilih akan diintervensi oleh STIPark NTB, agar dapat diaplikasikan langsung oleh masyarakat.
Sementara Asisten II Setda NTB, Ridwansyah yang membuka tahapan final pengujian karya ilmiah para peserta mengatakan, peserta karya ilmiah yang terdiri dari remaja dan pelajar ini, adalah pionir perubahan teknologi dan industri masa depan.
Reporter: Kominfo NTB