search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
2 Kasus Gantung Diri Terjadi di Gianyar dalam Sehari
Senin, 7 Desember 2020, 13:55 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Dalam sehari terjadi 2 kasus gantung diri di Gianyar, Senin (7/12) pagi. 

Pertama dilakukan seorang mama muda Ela Santika, 29, di Banjar Paneca, Desa Melinggih Kelod, Kecamatan Payangan. Kasus kedua dilakukan oleh Adi Putra, 50, seorang warga Banjar Tebuana, Desa/Kecamatan Sukawati. 

Masalah keluarga diduga melatarbelakangi aksi nekat ulah pati ini. Ulah pati Banjar Paneca, Desa Melinggih Kelod, Kecamatan Payangan dilakukan oleh korban Ela yang telah menikah ke Tabanan, menetap di Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. 

Informasi dihimpun, korban awalnya pamit dari rumahnya di Banjar Buduk, Desa Buduk, Kecamatan Mengwi, Badung pada Minggu (6/12). Korban Ela pamitan dengan suaminya Dewa Putu Surya Adnyana untuk pulang ke rumah bajangnya di Payangan, Gianyar.

Saat itu Dewa Putu Surya Adnyana bilang akan menyusul  bersama orang tuanya dan keluarga sekalian membicarakan masalah keluarga antara korban Ela dengan dirinya. Selanjutnya korban Ela berangkat sendiri ke Payangan, dan tiba sekitar pukul 11.00 WITA. 

Korban Ela sempat disapa oleh saksi I Made Sembi dan korban bilang bahwa keluarganya akan datang selanjutnya I Made Sembi menyuruh korban makan dan istirahat. Selanjutnya setelah selesai makan korban Ela Santika istirahat sambil melihat HPnya. 

Sesaat kemudian, Korban Ela naik ke lantai dua dan masuk ke kamar.  Kemudian jam 16.00 WITA datang I Nyoman Sudira naik ke kamar lantai dua dan saat membuka kamar tidur ia melihat anaknya Ela Santika sudah tergantung dengan kain destar di kusen jendela kamar.

Tanpa pikir panjang ia langsung menurunkan tubuh Ela dari kusen jendela kemudian merebahkan di kasur selanjutnya memanggil I Made Sembi untuk membantu. Saat itu tubuh korban sudah dalam keadaan kaku dan dingin. 

Kapolsek Payangan, AKP Made Tama, membenarkan kejadian tersebut, ia mengatakan korban sudah menikah ke Penebel, Tabanan, hanya saja korban tinggal bersama suaminya di Mengwi, Badung. 

"Benar kejadian tersebut, kini mayat korban sudah dibawa ke rumah duka di Penebel, Tabanan," ujarnya.

Sementara kasus gantung diri di Banjar Tebuana, Desa/Kecamatan Sukawati, Korban nya, Adi Putra Chandra, 50. Korban diduga nekat gantung diri setelah sempat cekcok dengan istrinya, Ni Putu Indrawati, 45. 

Informasi dihimpun, Senin (7/12) pagi sekitar pukul 07.30 WITA, saksi mata atas nama, Vandra Handoko mendengar orang menangis sambil meminta tolong. Ketika didekati, ia melihat tetangganya menangis dan memberitahu bahwa suaminya gantung diri di gudang belakang rumah. 

Handoko kemudian bergegas menuju gudang dan melihat korban Adi PC, sudah tergantung menggunakan kabel berwarna hitam. 

Handoko selanjutnya menurunkan korban karena ingin segera memberikan pertolongan. Namun korban sudah bisa tertolong lagi. Handoko pun menghubungi Kelihan Banjar dan Polsek Sukawati guna memberitahukan kejadian tersebut.

Seizin Kapolsek Sukawati, AKP Suryadi, Kanit Reskrim Polsek Sukawati, IPTU Anak Agung Alit Sudarma membenarkan kejadian bunuh diri tersebut. 

Dijelaskannya, setelah menerima laporan dari masyarakat, petugas langsung mendatangi TKP dan melakukan olah TKP. 

"Dari hasil pemeriksaan tim medis Puskesmas Sukawati, terdapat luka lebam di leher korban dan diperkirakan meninggal 2 jam sebelum ditemukan," jelas IPTU Sudarma.

Sudarma menambahkan, menurut saksi mata, malam sebelum kejadian, mendengar korban cekcok dengan istrinya namun tidak mengetahui apa permasalahannya. 

"Istri korban menerima kematian korban dan menganggap ini murni karena gantung diri," katanya.

Reporter: bbn/gnr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami