Bali Tanggapi Usulan Tes Rapid Antigen bagi Penumpang Pesawat dan Swab Gratis
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra menanggapi soal usulan untuk menyamaratakan persyaratan tes baik untuk penumpang pesawat dan penumpang melalui jalur darat dengan tes rapid antigen hingga soal saran tes swab gratis di Bandara Ngurah Rai.
Mengenai penyamarataan tes rapid antigen, ia berpendapat bahwa hal ini sudah diatur oleh pemerintah pusat terkait pembedaan pemberlakukan tes Covid-19 bagi kedua jenis penumpang tersebut. Menurut pandangannya, penumpang pesawat karena dari kalangan yang lebih mampu semestinya dengan biaya swab berbasis PCR sudah tentunya tidak merasa keberatan.
Sedangkan untuk penerapan rapid test antigen bagi penumpang jalur darat sudah semestinya karena tidak semua penumpang di jalur penyeberangan Ketapang-Gilimanuk wisatawan. Kata dia ada juga pedagang sehingga jika dilakukan tes kesehatan dengan PCR akan sangat membebani mereka.
"Ini pertimbangan kemanusiaan, tetapi tidak mengurangi upaya pencegahan konteksnya itu dan kita juga menuruti garis kebijakan nasional," katanya saat jumpa pers perubahan Surat Edaran Gubernur No 2021 tahun 2020 di Kantor Dinas Kominfo provinsi Bali, Kamis (17/12/2020).
Terkait angka kerugian yang diprediksi akibat pemberlakukan wajib tes PCR ini dengan adanya banyaknya pembatalan wisatawan ke Bali, Dewa Indra menegaskan hal tersebut jika memang benar hal itu merupakan risiko yang dipilih dalam setiap kebijakan.
Dibandingkan dengan melonggarkan kebijakan untuk membuka pintu selebar-lebarnya, namun pada akhirnya terjadi pelonjakan kasus covid-19 sehingga menimbulkan biaya yang lebih besar lagi.
"Sekali lagi setiap pilihan kebijakan harus ada cost yang harus dibayar dan manfaat yang bisa diterima," tegasnya sembari menambahkan keputusan jalan tengah ini sebelumnya sudah dikalkulasi baik dari sisi risiko biaya dan manfaatnya.
Terkait dengan usulan diadakannya tes swab gratis, ia menjawab hal ini dilakukan jika memang ada anggaran yang cukup dari pemerintah provinsi. Kenyataannya, saat ini dalam situasi pandemi Covid-19, Pemprov Bali mengalami defisit keuangan yang cukup besar.
"Masalahnya kita mampu tidak, PCR itu dari harga resmi yang dikeluarkan pemerintah Rp900 ribu, kita hitung berapa ratus ribu orang yang akan ke Bali, do you have money for it? Kita sih setuju-setuju saja tapi apa kita punya cukup uang untuk itu?" singgungnya.
Reporter: bbn/rob