search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Warga Tuntut Ganti Rugi dan Pecaruan, Ini Tanggapan Kepala Proyek Pasar Sukawati
Jumat, 15 Januari 2021, 18:25 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Menanggapi sejumlah keluhan warga yang menuntut ganti rugi dan pecaruan,  Manajer Proyek Revitalisasi Pasar Seni Sukawati, PT Putra Jaya Andalan, Komarudin mengaku akan bertanggungjawab dan komitmen memperbaiki kerusakan bagi rumah warga di sekitar Blok A dan Blok B. 

"Saya sampaikan komitmen, terhadap kerusakan atau rumah yang terdampak selama masa konstruksi. Janji saya akan saya laksanakan setelah konstruksi selesai dan serah Terima tanggal 28 Desember 2020," jelasnya. 

Hanya saja, Komar mengaku masih ada perbaikan minor sampai saat ini sehingga menunda perbaikan di rumah warga yang terdampak. "Biar gak selesai kami perbaiki, karena masih ada pekerjaan minor, nanti rusak lagi," ujarnya. 

Komar menegaskan akan bertanggungjawab. Minimal harus diidentifikasi tingkat kerusakannya. "Mohon dibantu, yang punya rumah agar melaporkan jenis kerusakannya. Setelah selesai rapat, biar tidak ada keresahan lagi, tuntutan lagi," jelasnya. 

Sementara warga lain, I Nyoman Oka, 60, menginginkan agar kontraktor revitalisasi Pasar Seni Sukawati juga memfasilitasi upacara pecaruan di masing-masing rumah warga terdampak. Sebab selama berbulan-bulan, proyek ini sudah menimbulkan keresahan dari suara bising malam hingga pagi hari, getaran, termasuk crane yang mondar mandir di atas sanggah merajan warga. 

"Sebagai orang Bali kami meyakini pecaruan ini penting digelar. Karena selama berbulan bulan crane itu melintas di atas kepala kita. Mengganggu tidur, membuat leteh. Makan perlu upacara. Dari dulu sebenarnya saya ingin sekali menyampaikan ini, sayangnya sulit sekali bertemu dengan orang yang bertanggungjawab. Ada masalah ngomong sama siapa, kami bingung," keluhnya.

"Kami tahu ini proyek pemerintah, kami sudah baik sebenarnya dengan tidak membuat gaduh. Tapi tolong juga kami dimengerti, dampak dari proyek ini sudah menghancurkan milik kami, tolong diperbaiki. Tolong juga fasilitasi pecaruan di masing-masing rumah kami. Idelanya ini Caru Mancawarna," tegasnya. 

Mantan Bendesa Adat Sukawati ini berharap Proyek Manajer Komarudin tak hanya janji-janji. "Buktikan komitmen itu, jangan sampai kami bosan bolak balik diajak pertemuan," tegasnya. 

Nyoman Oka, mengaku mengalami kerusakan pada 4 kios di sisi selatan proyek. Bagian yang rusak yakni genteng, roling door hingga lantai keramik. "Pokoknya saya ingin, kios ini diperbaiki seperti semula sebelum ada proyek. Ada kanopinya, bahkan bangkainya saya ndak lihat," terangnya. 

Terkait permintaan pecaruan itu, Komar meminta agar dibuatkan list per warga. "Saya tampung dulu permintaan warga ini, silahkan di cek list apa saja yang diperlukan. Nanti melalui Perbekel akan saya tindaklanjuti," jelasnya.

Reporter: bbn/gnr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami