search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Suami Pedagang Kripik Kaget Istrinya Dibunuh dengan Sadis
Rabu, 3 Februari 2021, 16:35 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Suwarno (53) mengaku kaget setelah mengetahui istrinya, Sri Widayu (48) dibunuh dengan sadis oleh pelaku. Padahal sebelumnya pria yang bekerja sebagai tukang nasi jinggo keliling ini tidak punya firasat apa-apa. 

Suwarno yang ditemui di lokasi kejadian, Rabu (3/2/2021), mengaku dia sudah 3 tahun pisah ranjang dengan korban. Mereka dikaruniai dua anak, satu masih kecil di Banyuwangi Jawa Timur, tempat orang tuanya korban. Sedangkan satu lagi bernama Eko Agus Wahyudi alias Yudi (27), ikut dengan Suwarno. 

"Ya kami sudah pisah ranjang dengan istri sudah 3 tahun. Ibu (korban) tinggal sendiri disini sedangkan saya kos di Sanur, sama anak paling besar. Satu masih kecil di Banyuwangi," ungkapnya memulai percakapan. 

Menurutnya, meski sudah pisah ranjang komunikasi keduanya tidak terputus. Bahkan, Suwarno kerap datang ke rumah kontrakan korban (TKP) untuk membantu. 

"Ibu usaha jualan keripik pisang, saya jualan nasi jinggo keliling. Saya sering main kesini bantuin ibu buat keripik pisang. Hampir setiap hari kami komunikasi," bebernya. 

Pria asal Banyuwangi Jawa Timur itu mengatakan, tidak hanya dirinya sering ke rumah korban yang sudah dihuni sejak 2 tahun lalu, tapi juga anaknya, Eko Agus Wahyudi. "Anak saya tiap hari kemari," ungkapnya. 

Pria berusia 53 tahun itu mengatakan selama ini korban tidak pernah cerita apa-apa ke dirinya, termasuk masalah pribadi. Tapi dia kaget sekali setelah mengetahui istrinya itu dibunuh dengan sadis. 

"Saya terkejut. Padahal kejadian tadi malam, saya pagi tadi sempat jualan nasi jinggo keliling. Pulang maunya ambil payung. Dikasih tau sama anak coba tengok saja pak," terangnya. 

Penasaran dengan ucapan anaknya, Suwarno langsung ke TKP dan ternyata di kamar kontrakan itu sudah terpasang police line. Dari TKP Suwarno mengetahui jelas jika istrinya sudah meninggal dibunuh

"Langsung saya ke Polsek, tapi katanya sudah ditangani Polresta Denpasar, saya langsung kesana. Gitulah mau gimana lagi," ucapnya dengan pasrah. 

Reporter: bbn/bgl



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami