Terungkap, Pria Lansia Kerap Kunjungi Pijat "Plus" (3): Bagaimana Fungsi Seksualnya?
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Seksolog Bali, dr. Oka Negara, MBiomed, FIAS menjelaskan, kemampuan melakukan hubungan seksual dan menikmatinya sangat tergantung dari fungsi seksualnya.
Apakah dorongan seksual masih baik, fungsi ereksi masih bagus, dan orgasme serta ejakulasinya masih dinikmati. Fungsi seksual ini dipengaruhi oleh beberapa faktor: fisik dan psikis. Beberapa faktor fisik ialah hormon seks, kondisi kesehatan secara umum yang meliputi pembuluh darah, syaraf dan pola hidup.
Adanya penyakit yang terkait dengan faktor tersebut dapat menimbulkan gangguan fungsi seksual, misalnya penyakit kencing manis, kolesterol tinggi, penyakit jantung dan syaraf. Yang penting juga ialah proses penuaan yang terjadi. Di sisi lain, faktor psikis seperti kejenuhan, kebosanan, dan hilangnya daya tarik pasangan, juga ikut berpengaruh.
"Jadi kalau berbagai faktor itu tetap baik dan terjaga, maka masih sangat wajar kalau fungsi seksual masih tetap baik. Apalagi kalau seseorang mendapat pengobatan untuk memperlambat proses penuaan. Seks masih bisa dilakukan sampai dengan lanjut usia, tentu saja sekali lagi dengan senantiasa menjaga kebugaran fisik dan mempertahankan kualitas psikis,"jelasnya.
Banyak orang yang tidak menyadari bahwa proses penuaan sudah dimulai pada usia 25-35 tahun. Walaupun pada usia ini tanda penuaan belum tampak, tetapi perubahan yang menuju kepada penurunan berbagai fungsi tubuh telah dimulai.
Setelah usia 35 tahun, proses penuaan semakin nyata terjadi dan mulai menunjukkan tanda fisik dan keluhan fisik dan psikis. Ini berarti, usia yang bertambah sama dengan menurunnya banyak fungsi tubuh, termasuk fungsi seksual.
Penurunan fungsi seksual ini juga akan menurunkan kualitas hidup. Perubahan kemunduran fisik dan psikis ini seringkali menimbulkan masalah seksual, baik bagi diri sendiri maupun pasangannya.
Reporter: bbn/tim