search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Dokter Hewan Tewas dengan 15 Luka Tikam di Desa Riang Gede Tabanan
Rabu, 24 Maret 2021, 21:00 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Warga Banjar Darma Kelod, Desa Riang Gede, Kecamatan Penebel, Tabanan, Selasa (23/3) malam heboh kasus penganiayaan hingga mengakibatkan korban meninggal.  Korban inisial I Made KA meninggal (47) dengan 15 luka tikam saat perjalanan hendak dibawa ke RSUD Tabanan. Pelakunya IB ASA (39).

Informasi yang dihimpun, kasus pembunuhan ini diduga dipicu dendam lama antara pelaku dan korban yang merupakan dokter hewan masih merupakan warga satu banjar.

Dari hasil penelusuran, pelaku yang sebelumnya bekerja di bidang pariwisata ini rupanya residivis kasus pencurian dan judi di tahun 1999 dan 2009. Dirut RS Tabanan, dr. I Nyoman Suratmika membenarkan jika pada Selasa kemarin ada pasien dengan alamat Desa Riang Gede datang ke IGD pukul 18.45 WITA, dalam kondisi sudah meninggal dengan luka terbuka di bagian telinga, leher dan luka terbuka multiple di punggung.

“Usai dilakukan pemeriksaan luar, jenazah dibawa ke RS Sanglah untuk autopsi,”terangnya. Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Tabanan AKP Aji Sekar Yoga pada Rabu (24/3) membeberkan, setidaknya dari hasil pemeriksaan awal ada 15 bekas luka tusuk dan 2 luka goresan pada tubuh korban.

Dimana kronologisnya pelaku sempat menghujani tusukan mulai dari punggung korban terus naik ke atas hingga leher bagian kiri. Korban pun bahkan sempat memukul pelaku ke arah muka sebanyak dua kali namun tidak kena, selanjutnya berjalan ke arah selatan meminta pertolongan, sedangkan pelaku kembali ke rumahnya lanjut menyerahkan diri ke Polsek Penebel.

AKP Yoga mengatakan, kejadian ini dipicu lantaran pelaku tersulut emosi, dimana pelaku yang saat itu juga tengah duduk di atas sepeda motor, langsung spontanitas menghujani korban dengan beberapa kali tusukan dengan pisau lipat yang selama ini memang dijadikan gantungan kunci sepeda motor. 

“Untuk motifnya masih kami dalami, dan menunggu hasil autopsi jenazah di RS Sanglah,” ujarnya. Kerabat korban, Ni Luh Putu Puspa Adi, (50) saat ditemui di rumah duka menyebutkan, pihak keluarga tidak mengetahui jelas persoalan antara korban dengan pelaku. Namun, pihak keluarga sudah menyerahkan sepenuhnya kepada polisi untuk pengusutan tuntas kasus itu. “Kami sudah menyerahkan pada polisi, semoga bisa mendapatkan keadilan,” ujarnya.

Reporter: bbn/tab



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami