search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Larangan Tajen dan Pandemi, Penjualan Sangkar Ayam Aduan Merosot
Rabu, 5 Mei 2021, 11:40 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Dari mulai gelaran tajen dilarang ditambah adanya Covid-19, akhirnya secara tidak langsung memberi dampak pada usaha penjualan guungan dan kiso atau dikenal kurungan atau sangkar ayam aduan di daerah Bringkit, Badung. Penurunan penjualan dikatakan rata-rata mencapai 50 persen.

Salah satu pedagang, Ibu Tina, Banjar Menak, Bringkit, Kecamatan Mengwi, Badung mengaku memang ada penurunan permintaan sangat drastis sejak dilarangnya tajen. Akan tetapi, setelah beberapa bulan jalan sejak ada pelarangan tersebut masih ada sedikit yang membeli.

Kemudian sejak merebaknya Pandemi akhirnya membuat semakin ikut menurunnya penjualan guungan tersebut. 

"Dari sejak Corona, Tajen juga tidak ada. Ya, tentu penjualan ikut menurun drastis akhirnya," katanya dikutip dari beritabadung.id.

Biasanya sebelum Pandemi rata-rata 25 buah guungan perhari dapat terjual akan tetapi, saat ini penjualan bisa dikatakan tidak menentu per harinya.

"Penghobi ayam aduan biasanya yang membeli sebelumnya. Akan tetapi, saat ini perhari tidak dapat ditentukan berapa bisa menjualnya," keluhnya.

Melihat kondisi tersebut pembelian ke pengerajin guungan terpaksa dikurangi juga. Jika dilihat sebelumnya, dalam dua minggu sekali memesan 250 buah. Akan tetapi saat ini 2 sampai 4 bulan baru menggambil ke para pengrajin di Buleleng kurang lebih hanya 100 buah saja.

Kemudian pedagang lain dengan jenis barang dagangan yang sama, Nyoman Sukadana mengatakan, memang ada penurunan penjualan sejak Pandemi merebak biasanya dalam per hari mampu menjual puluhan Guungan akan tetapi saat ini tidak dapat ditentukan berapa laku terjual.

"Ya, menurun penjualan kurang lebih mencapai 50 persen," ujarnya.

Dari kedua pedagang tersebut sangat berharap, agar Pandemi bisa cepat berlalu dan kondisi ekonomi secara umum pulih segera.

Reporter: bbn/aga



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami