search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
AS Kembali Sita Sarung Tangan Medis dari Malaysia
Jumat, 14 Mei 2021, 20:55 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/AS Kembali Sita Sarung Tangan Medis dari Malaysia

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Amerika Serikat menyita sarung tangan lateks buatan Malaysia di Kansas City setelah adanya larangan impor karena diduga adanya kerja paksa selama pembuatan.

Menyadur Channel News Asia, Jumat (14/5/2021) dalam pernyataannya, Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS mengatakan bahwa pejabatnya di Pelabuhan Kansas City menyita 4,68 juta sarung tangan lateks.

Sarung tangan yang diproduksi oleh Top Glove di Malaysia tersebut memiliki perkiraan nilai mencapai 690.000 dolar atau sekitar Rp9,8 miliar.

Pihak perusahaan belum mengeluarkan tanggapan ataupun komentar tentang penyitaan sarung tangan yang dilakukan AS tersebut.

Ini adalah pengiriman kedua yang disita dalam waktu sekitar seminggu. Pada 5 Mei, Bea Cukai AS juga menyita 3,97 juta sarung tangan nitril senilai 518.000 dolar (Rp7,4 miliar).

Penyitaan tersebut menunjukkan bahwa ada permintaan untuk produk Top Glove meskipun AS sudah melarangnya sejak Juli tahun lalu.

Top Glove adalah pembuat sarung tangan medis terbesar di dunia dan mendapat permintaan yang sangat melonjak saat pandemi Covid-19.

Bea Cukai AS melarang impor produk Top Glove dengan mengatakan telah menemukan bukti kerja paksa selama proses pembuatannya.

Dan pada bulan Maret, dikatakan telah menemukan bukti dari berbagai indikator kerja paksa dalam proses produksi Top Glove, termasuk jeratan hutang, lembur yang berlebihan, kondisi kerja, dan penyimpanan dokumen identitas pekerja.

Top Glove sejak itu mengatakan telah menyelesaikan semua indikator kerja paksa dan telah diverifikasi oleh konsultan perdagangan etis Impactt yang berbasis di London.(sumber: suara.com)
 

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami