search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Istri dan 3 Anaknya Tewas Dibom Israel
Rabu, 19 Mei 2021, 19:35 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Istri dan 3 Anaknya Tewas Dibom Israel

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Seorang ayah di Palestina harus kehilangan istri dan anak-anaknya setelah Israel meluncurkan serangan ke permukiman.

Kini, selain dirinya, yang tersisa dari keluarganya hanyalah sang bayi. Namun, bayinya pun dalam kondisi kritis.

"Tidak ada yang tinggal denganku kecuali kamu," ucap Mohammad Al-Hadidi sembari mencium bayinya yang sedang dirawat di ICU, disadur dari Middle East Monitor, Rabu (19/5/2021).

Al-Hadidi kehilangan istrinya yang berusia 36 tahun bernama Maha, putranya Sohaib (13), Yahya (11), Abdul-Rahman (8), dan Usama (6).

Tragisnya, Al-Hadidi kehilangan anggota keluarganya ketika mereka sedang berkunjung ke rumah paman mereka untuk merayakan Idul Fitri.

"Mereka pergi kepada Tuhan," ujar Al-Hadidi ke Associated Press, saat menceritakan kepergian anak-anak dan istrinya.

"Kami tidak akan bertahan lama di sini. Kami akan mengikuti mereka. Saya berharap dalam waktu singkat kami akan mengikuti mereka," lanjutnya.

Al-Hadidi mengungkapkan jika anak-anaknya, pada malam Hari Raya Idul Fitri meminta izin untuk tinggal di rumah pamannya.

"Saya sendirian dan kemudian pergi tidur. Tiba-tiba, saya terbangun karena suara ledakan besar yang mengguncang seluruh lingkungan. Saya tetap terkejut mendengar ledakan dan serangan lain di kamp pengungsi padat penduduk di barat kota Gaza."

"Saya menerima panggilan telepon yang memberi tahu bahwa ledakan besar itu adalah serangan terhadap rumah saudara ipar saya," katanya.

"Segera, saya berlari untuk melihat tim pertahanan sipil mengevakuasi mayat dari bawah reruntuhan."

Al-Hadidi kini menunggu bayinya, yang menderita tiga patah tulang di kaki kanan dan beberapa memar di wajahnya, untuk meninggalkan rumah sakit. "Saya akan merawatnya sendiri," katanya.

"Israel menyerang rumah yang termasuk anak-anak bahkan tanpa peringatan," katanya. "Apa salah anak-anak ini dibunuh dengan cara ini?"

Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan bahwa setidaknya 13 keluarga tewas akibat agresi Israel.

Sejak dimulainya serangan Israel di Gaza pada 10 Mei, 213 warga Palestina telah tewas, termasuk 61 anak-anak.(sumber: suara.com)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami