Saksi: Mesin Kapal Berbunyi, Lalu Mati dan Tenggelam dengan Cepat
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, JEMBRANA.
KMP Yunicee yang berlayar dari Pelabuhan Ketapang Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk Jembrana Bali, yang semestinya sandar di dermaga Pelabuhan Gilimanuk pukul 19.00 wita mengalami kecelakaan dan tenggelam, Selasa (29/6/2021) kemarin.
Dari informasi yang diperoleh, dugaan sementara yang dialami oleh kapal naas tersebut yakni "black out". Gelombang dan arus laut sangat kuat sehingga kapal Yunicee yang mengangkut puluhan penumpang dan berbagai jenis kendaraan terseret sekitar 3 kilometer kemudian miring dan tenggelam dalam hitungan detik.
Hal tersebut diungkapkan oleh salah satu korban selamat Kusniadi (38) seorang sopir asal Desa pulukan, Kecamatan Pekutatan, Jembrana. Saat dimintai keterangan di Puskesmas II Melaya, Kusniadi menceritakan jika kapal yang ditumpanginya ini tenggelam sangat cepat. Dalam hitungan detik saja kapal dengan panjang 56,5 X 8,6 meter langsung karam.
“Kejadiannya sangat cepat, dalam hitungan detik. Saya langsung melompat dari kapal tanpa menggunakan pelambung. Saya lihat ada beberapa penumpang sedang mengambil pelampung di dek atas, Tapi saya lihat merek terjebak (di dek) karena keburu kapal tenggelam,” ungkapnya.
Kusniadi menambahkan, saat berenang dia juga melihat anak kecil meminta tolong. Saat itu juga dirinya berusaha menyelamatkan anak tersebut hingga ada nelayan yang menyelamatkannya.
“Sebelum tenggelam, saya melihat dan mendengar suara mesin kapal dut..dut..kayak mesin mau mati. Kemudian kapal miring, para penumpang langsung panik dan berusaha menyelamatkan diri. Ada yang mau mengambil "life jaket" ke dek atas kapal,” imbuhnya.
Sesaat kapal belum tenggelam, ia mengaku tidak ada pemberitahuan dari petugas kapal jika kapal sedang dalam darurat. Hingga saat ini korban meninggal KMP Yunice yang sudah meninggal sebanyak 7 orang, 5 korban sudah teridentifikasi dan 2 korban masih belum diketahui identitasnya.
Reporter: bbn/jbr