search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
3 RS di Denpasar Penuh, Dinkes Khawatir Kelanggkaan Oksigen
Selasa, 6 Juli 2021, 17:10 WITA Follow
image

beritabali/ist/Dinkes Denpasar khawatirkan kelanggkaan oksigen.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Pemkot Denpasar mulai waswas jika rumah sakit yang ada di Kota Denpasar mengalami kelangkaan oksigen.

Pasalnya beberapa wilayah di Jawa sudah mengalami kelangkaan akibat naiknya kasus positif Covid-19. Keadaan ini membuat rumah sakit yang ada di Kota Denpasar dag dig dug karena takut akan adanya lonjakan kasus.

“Semua RS di Denpasar sudah spot jantung. Mudah-mudahan di Bali tidak terjadi lonjakan kasus seperti di Jawa,” kata Kadis Kesehatan Kota Denpasar, Ni Luh Putu Sri Armini, Senin (5/7) ditemui di sela sela pencanangan vaksinasi untuk anak usia 12-17 tahun di SMPN 8 Denpasar.

Menurut Sri Armini, untuk ketersediaan oksigen di RS yang ada di Kota Denpasar saat ini masih mencukupi. Hal ini dikarenakan masih ada cadangan oksigen sehingga menurutnya masih aman.

“Walaupun sebenarnya persediaannya cukup aman, namun kondisi ini tidak aman. Makanya kami berharap masyarakat tetap taat protokol kesehatan sehingga kasus covid 19 bisa melandai,” imbuhnya.

Pihaknya juga berharap semua pihak ikut bahu membahu utamanya masyarakat agar taat prokes. Pasalnya jika tak ditangani dari hulu, ini bisa berakibat pada menipisnya cadangan oksigen dan kapasitas ruang perawatan di rumah sakit.

Sri Armini menyebut, ruang ICU untuk tiga rumah sakit rujukan di Denpasar yakni RSUD Wangaya, RSUP Sanglah dan RS Bali Mandara tingkat keterisiannya sudah 100 persen lebih.

“Ruang ICU di tiga rumah sakit rujukan di Denpasar sudah penuh. Bahkan tingkat keterisiannya 100 persen lebih,” katanya.

Sementara itu, untuk BOR atau tingkat keterisian kamar mencapai 70 sampai 80 persen. Dengan kondisi ini, kata Sri Armini, semua pihak harus ikut menekan kasus covid 19 agar tidak semakin meningkat dengan cara mentaati Prokes dengan ketat.
Sehingga dengan diterapkannya PPKM Darurat ini bisa menurunkan kasus Covid-19.

“Memang sekarang karena baru diberlakukan kan belum terlihat hasilnya. Namun kami berharap dua minggu kedepan kasus bisa melandai,” katanya.

Reporter: bbn/dps



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami