Aksi seorang murid melontarkan kata-kata kasar pada gurunya karena urusan tugas sekolah viral di media sosial. Dalam sebuah video yang diunggah oleh akun TikTok @/.vitoo_1, diperlihatkan tangkapan layar percakapan WA antara guru dan murid.

Sang murid diketahui sedang mengumpulkan tugas secara online, namun ia tak mengikuti perintah sang guru untuk megirim di grup.

Dimarahi sang guru

Sang guru memarahi murid tersebut karena tak mengikuti instruksi yang diberikan. Alih-alih mengirim tugas di grup kelas, murid tersebut malah mengirim tugas secara japri langsung ke sang guru.

"Halo, kau mengerti bahasa atau tidak itu kah? Kenapa kau upload di japri kah? Saya bilang lewat grup, upload di grup," ujar sang guru.

"Baik tugas, maupun ulangan dan segala macam diupload di grup," lanjutnya.

Ancam tidak beri nilai

Sang guru menyebut tak akan memberikan nilai jika ada murid yang mengumpulkan tugas lewat japri. Ia kesal pada murid yang mengumpulkan tugas lewat japri karena membuat chat penuh.

"Kalau kau tidak upload di grup, saya tidak periksa, tidak ada nilaimu. Pilih mana, mau nilai atau tidak?" lanjutnya lagi.

"Ini bikin penuh saja HP ini kurang ajar. Kalau tatap muka ku tampilin satu-satu kau, kurang ajar anak ini. Dikasih tahu di grup malah upload satu-satu, bikin penuh HP-ku" ujar sang guru.

Berkata kasar

Kesal dengan sikap sang guru yang memarahinya, murid tersebut spontan berkata kasar. Ia bahkan berani meminta sang guru untuk pensiun sebagai guru.

"Kalau dikumpul di grup nanti banyak yang contek bu, gimana sih gblk" tulis murid tersebut.

"Ah bac*d, mohon maaf nih bu, mening ibu pensi aja jadi guru," lanjutnya.

Membaca hinaan dari muridnya, sang guru lantas meminta murid tersebut untuk datang ke ruang BK.

"Besok kamu ke ruang BK," tulis sang guru.

Lewat kolom komentar, murid tersebut mengaku telah meminta maaf pada sang guru atas kata-kata yang menghina. Atas perbuatannya, murid tersebut mendapat hukuman bersih-bersih sekolah selama 2 minggu.

Tanggapan warganet

Melihat video tersebut, para warganet lantas menuliskan beragam komentar. Sebagian besar dari mereka menyayangkan sikap sang murid.

"Berhak marah tapi jangan ngatain guru," komentar salah seorang warganet.

"Lu emang bener sih bro, tapi dijaga juga omongan lu bro," sahut warganet lain.

"Berhak emosi, tapi nggak usah ngata-ngatain juga sih," tulis salah satu warganet.

"Setidaknya jangan ngata-ngatain guru lah bang," ujar warganet lain.

"Lu belajar etika, disuruh di grup ya di grup," komentar salah satu warganet.

"Hormati gurumu bro, walau dia kaya gitu tapi pikirkan perasaan dia, kaya nggak dihargai sama muridnya," tulis warganet lain.(sumber: suara.com)