search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kuil Kong Co di Jembrana, Harmoni Antara Umat Hindu dan Budha
Senin, 24 Januari 2022, 11:45 WITA Follow
image

beritabali/ist/Kuil Kong Co di Jembrana, Harmoni Antara Umat Hindu dan Budha.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Sejarah mengungkap kuil Kon Co telah berada sejak tahun 1908 hingga kini tetap lestari dan terawat dengan baik sebagai bukti harmoni yang terjalin Umat Hindu dan Budha yang ada di Kabupaten Jembrana. 

Tercatat sejak 114 tahun lalu tak banyak yang tahu bahwa keharmonisan yang cukup lama ini terukir antara masyarakat Bali dan Tionghoa. 

Pengemong situs cagar budaya Kuil Kon Co I Gusti Putu Joni Wahyu Radiatmaja (64) Lingkungan Tinyeb, Kelurahan Banjar Tengah mengatakan, kuil ini dibangun pada 114 tahun lalu tepatnya 2 Maret 1908 yang didirikan oleh Liem Cwan Diong dari Kabupaten Tiang Pu di Tiongkok. 

Bahkan ada bukti prasasti sejarah ditemukan makam tertua bertuliskan di nisan Si Tong Cing yang lahir dari Provinsi Fuk Cien (Hok Klien) di Tiongkok. Akan tetapi nisan itu sulit dipastikan karena tahun yang kurang jelas dan sudah terlalu tua. Makam itu ada di kuburan cina di Kota Negara.

"Kisah awalnya dari sejarah merantaunya bangsa Cina ke Indonesia yang cenderung ingin mempertahankan kehidupannya. Dan ini pun tercatat dalam sejarah berkembangnya minoritas cina ke Indonesia. Selain pandai dalam bidang perdagangan dan ketekunan dalam usaha," ungkapnya.

Ia juga menjelaskan kejadiannya sekitar abad 17 dan abad 18 dimana gejolaknya tekanan negara barat di saat itu. Bahkan di Tiongkok saat itupun banyak mendapat tekanan perang dan politik.

"Di segi keagamaan ada persamaan antara umat Hindu dan Budha yaitu wujud persembahyangan sujud pada Tuhan dan leluhur, meminta anugerah, rejeki serta keselamatan dunia dan akhirat," jelasnya.

Putu Joni juga menegaskan, di kuil Kong Co di sebelah timurnya ada pura yang tempat persembahyangan dari keturunan kami sebagai umat Hindu yang sejak awal berdiri dinilai tidak ada pertentangan hingga kini. 

"Bahkan kondisi kuil yang di dalamnya masih lengkap, dimana terletak ada tempat persembahyangan dengan ada altar serta tempat sesaji yang dirawat serta di jaga dengan ketat. Tak sembarangan bisa masuk karena ini dikhususkan untuk sarana ibadah," tegasnya.

"Keharmonisan ini tetap terjalin indah, bahkan kuil ini ketika Imlek banyak yang melakukan ritual ibadah di kuil Kong Co. Ada yang dari luar pulau Bali seperti Surabaya, dari Kabupaten Singaraja, Kota Denpasar. Bahkan kuil Kong Co ini ada kesamaan dengan kuil yang ada di Kabupaten Gianyar," katanya.

Reporter: bbn/jbr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami