2 Pelajar Tewas Seruduk Truk Mogok
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NTB.
Dua orang pelajar di Lombok Barat tewas di tempat, usai menabrak bagian belakang truk parkir di Jalan Dusun Teluk Waru, Desa Labuan Tereng, Kecamatan Lembar, Lombok Barat, Sabtu (9/4) dini hari sekitar pukul 02.30 WITA.
Kasatlantas Polres Lombok Barat, Iptu Agus Rachman mengatakan sudah menyelidiki kecelakaan yang melibatkan kendaraan sepeda motor dengan truk tronton tersebut. Agus mengatakan, dua pelajar HW (16 tahun) dan ZN (14 tahun) melaju di jalan raya menggunakan Suzuki Shogun.
"Posisinya menikung dari arah Timur menuju ke Utara," ucap Agus, Senin (11/4).
Sementara di ujung tikungan itu sedang parkir truk tronton yang mengalami kerusakan.
"Terparkir di pinggir jalan sebelah kiri dengan kepala truk mengarah ke Utara," imbuh Agus.
Pada saat itu lah kecelakaan terjadi. Pada saat melaju, sepeda motor Shogun menabrak bagian belakang sebelah kanan dari kendaraan truk Hino hingga terjadi lakalantas. Akibat peristiwa itu, pengendara sepeda motor berinisial HW meninggal di tempat.
Demikian juga penumpangnya yang sama-sama meninggal di lokasi kejadian. Dalam penyelidikan, polisi mengamankan pengemudi truk, Skr (63 tahun).
Sementara sepeda motor korban dievakuasi, serta truk tronton masih di lokasi kejadian dengan diperbanyak tanda dan rambu peringatan.
"Karena masih mengalami kerusakan belum bisa untuk memindahkannya," jelas Kasatlantas.
Kasatlantas Agus kemudian turun bersama timnya untuk melakukan olah TKP.
“Di TKP tidak ada Lampu penerangan jalan, saat itu mobil truk puso dalam keadaan rusak komponen,” ungkapnya.
Bodi truk bernomor polisi P 9492 UD ini patah sehingga tidak bisa bergerak. Sebab menepi di pinggir jalan, pengemudi lalu menyalakan lampu hazard. Namun tidak terlihat oleh pengendara lain, dengan jarak 10 meter dan 20 meter dari kendaraan.
Pada saat mogok itu, pengemudi truk menghubungi bengkel tetapi suku cadang yang dibutuhkan tidak tersedia di Mataram.
Sambil mencari jalan lain, pengemudi membiarkan lebih dulu truk itu terparkir di tempat yang sama. Sampai kemudian peristiwa naas terjadi. Dua pelajar warga Lombok Barat melaju kencang menggunakan sempeda motor.
"Motor tanpa lampu penerangan, dalam keadaan protol dan tidak safety untuk dikendarai. Selain itu juga dalam kecepatan tinggi, sehingga kecelakaan lalu lintas tidak terelakan,” urai Agus.
Di sisi lain, truk tidak memasang segitiga pengaman atau isyarat lain syarat berhenti dalam keadaan darurat. Untuk pengamanan jalur agar kecelakaan serupa tidak terjadi, pihaknya sudah memasang tambahan barrier serta cone. Baik depan maupun belakang truk. Dengan jarak pemasangan sesuai SOP agar terlihat pengendara lain.
Agus pun menegaskan akan memberi arahan ke jajarannya untuk meningkatkan kegiatan patroli pada jam-jam rawan kecelakaan.
Reporter: bbn/lom