Banjir Parah di Seoul, Presiden Korsel Minta Maaf
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, meminta maaf usai banjir parah menerjang sejumlah wilayah di Seoul pada Senin (8/8).
Baca juga:
Rusia Diklaim Latihan Drone di Iran
"Saya berdoa untuk para korban dan meminta maaf atas nama pemerintah kepada masyarakat yang mengalami ketidaknyamanan," kata Yoon di tengah rapat untuk merespons banjir, Rabu (10/8), seperti dikutip Yonhap.
Selain itu, Yoon juga mengatakan pemerintah harus menerapkan langkah-langkah pencegahan untuk menghindari kejadian serupa di masa mendatang.
"Saya meyakini kami perlu secara aktif menggunakan teknologi digital mutakhir untuk secara konsisten memantau tingkat air di seluruh saluran air, mengadakan simulasi, dan segera mengaktifkan sistem peringatan," katanya.
Ia kemudian menyarankan agar lembaga terkait dan pemerintahan lokal membuat skema prakiraan banjir dan sistem peringatan yang meliputi saluran air.
"Termasuk sungai utama dan anak sungai, dan menggunakan semua kekuatan kita untuk meminimalkan kehilangan nyawa dan kerusakan properti," ucap dia.
Banjir merendam Seoul dan sekitarnya usai hujan lebat mengguyur wilayah tersebut pada Senin.
Curah hujan saat itu mencapai 100 milimeter. Di distrik Dongjak, curah hujan bahkan sempat mencapai 141,5 mm.
Imbas bencana ini, sembilan orang meninggal dunia, termasuk perempuan dengan disabilitas mental, sementara tujuh warga lainnya masih hilang.
Terpisah, Yoon menginstruksikan para pejabat untuk memikirkan cara yang lebih efektif untuk menangani cuaca "abnormal" di Korsel belakangan ini.
Menurut Yoon, pemerintah tak bisa lagi menyebut fenomena cuaca kali ini sebagai abnormal.
"Ini menunjukkan kita tak bisa merespons kasus yang sudah berlalu. Kita harus merespons dengan skenario yang lebih buruk dari perkiraan," tuturnya.
Banjir di Seoul kian parah karena Korea Utara diduga membuka bendungan untuk mengalirkan air ke Korsel di tengah hujan lebat. Tindakan tersebut berisiko memicu banjir dan menelan korban jiwa bagi penduduk yang tinggal di sekitar bendungan.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net