Korsel Ambisi Jadi Pemasok Senjata Utama Dunia
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk-yeol ingin negaranya menjadi salah satu pemasok senjata utama dunia.
"Dengan masuknya empat besar eksportir pertahanan dunia setelah Amerika Serikat, Rusia dan Prancis, industri pertahanan [Korea Selatan] akan menjadi industrialisasi strategis dan pembangkit tenaga pertahanan," kata Yoon usai pidato 100 hari pertama jabatannya pada Rabu (17/8) di kantor kepresidenan.
Menilik prestasi Korsel dalam hal pertahanan, negeri ginseng berada di peringkat ke-10 dalam transfer senjata menurut Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) pada 2021. Korsel tercatat memperoleh US$556 juta dari hasil ekspor senjata.
Akan tetapi nilai ini tidak cukup besar jika dibandingkan dengan Italia yang mampu mengantongi US1,7 miliar dan berada di posisi 4. Untuk memenuhi ambisinya, akhir bulan lalu Korea Selatan menandatangani kesepakatan senjata terbesar untuk memasok Polandia dengan hampir seribu tank, lebih dari 600 artileri dan puluhan jet tempur.
Sebelumnya pada Februari, ada kesepakatan senilai US$1,7 miliar dengan Mesir untuk pasokan K9 self-propelled howitzers dan kendaraan pendukung. Kesepakatan besar lain yang tercatat adalah dengan Australia untuk memasok K9.
Rupanya berbagai kesepakatan ini membuahkan hasil. Peneliti Peter Lee dan Tom Corben dari Pusat Studi Amerika Serikat di Universitas Sydney menyebut penjualan tank dan pesawat tempur ke Polandia dan Australia mendorong Seoul ke liga pertahanan utama.
Di jurnal daring War on the Rocks, mereka menyebut liga ini sebagai K-arsenal. Peneliti menyebut perangkat keras militer Seoul memberikan alternatif lebih murah tetapi sangat mumpuni untuk sistem senjata Washington.
Tak berhenti sampai di situ, Yoon berkata pesawat tempur supersonik buatan lokal diharapkan dapat memberikan 'booster' sekitar US$18,3 miliar untuk industri senjata setempat. Pesawat telah sukses melakukan uji coba terbang pertama pada Juli lalu.
Cita-cita jadi salah satu pemasok senjata utama dunia berarti Korea Selatan harus melampaui Italia, China, Jerman, Spanyol, Israel dan Inggris. Akan tetapi, analis militer Chun In-bum menyebut keinginan Yoon begitu ambisius.
"Korea Selatan dan industri senjatanya harus melakukan banyak pekerjaan," kata pensiunan jenderal Korea Selatan ini.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net