search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Banjir Dahsyat Korut Tewaskan 2 Orang
Kamis, 18 Agustus 2022, 14:11 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Banjir Dahsyat Korut Tewaskan 2 Orang

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Warga Korea Utara menumpahkan kekesalannya karena media pemerintah tak memberitakan tentang banjir dahsyat yang menerjang negara itu hingga menewaskan dua orang.

Seorang warga bercerita kepada Radio Free Asia bahwa media di Korut hanya sibuk memberitakan peringatan akhir dari pendudukan Jepang usai Perang Dunia II. Peringatan itu jatuh pada Senin (15/8) lalu.

"Warga yang terkena dampak hujan lebat di berbagai penjuru negara ini sengsara. Namun, koran dan penyiaran hari ini tak menyoroti dampak banjir atau penanganannya, hanya cerita mengenai perayaan 15 Agustus dan tentara kembali ke Pyongyang," katanya.

Keluhan-keluhan ini bermunculan setelah hujan deras mengguyur sejumlah kawasan di Korut pada Minggu (14/8) lalu. Air hujan kemudian menggenangi sejumlah kawasan dan memicu banjir.

Di kawasan Pesisir Barat, hujan lebat tak berhenti mengguyur. Di bulan ini saja, Sungai Sachon sudah dua kali meluap, membanjiri sawah dan ladang lain di sekitarnya.

Banyak warga di kawasan Kwaksan, Pesisir Barat, menyandarkan kapal kayunya di satu pelabuhan kecil. Puluhan kapal warga itu terbawa arus saat banjir melanda.

"Dua orang yang berupaya menyelamatkan satu kapal terbawa arus dan tewas," kata sumber itu.

Sementara itu, warga lain meratapi sawah dan ladang mereka yang kebanjiran, padahal pangan sangat dibutuhkan di masa krisis seperti saat ini.

Tak hanya ladang, rumah-rumah warga di daerah Hongwon juga hancur diterjang banjir. Warga pun trauma karena mereka baru saja membangun kembali rumah setelah dihantam banjir tahun lalu.

Salah satu penduduk di Hongwon melaporkan bahwa lebih dari 50 kepala keluarga terpaksa dievakuasi karena banjir tak kunjung surut.

"Yang harus dievakuasi adalah yang tinggal di dekat Sungai Sodaechon, termasuk Desa Nampung dan Pohyun. Untungnya, tak ada korban jiwa, tapi rumah-rumah yang tergenang banjir tahun lalu, kini tergenang lagi," katanya.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami