search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
4 Negara Minta Inggris Kembalikan Berlian Mewah
Selasa, 20 September 2022, 12:45 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/4 Negara Minta Inggris Kembalikan Berlian Mewah

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Semasa hidupnya, Ratu Elizabeth II hidup mengenakan perhiasan mahal, termasuk berlian yang berada di mahkotanya. Sebagaimana diberitakan Elle, Ratu dikabarkan memiliki 50 mahkota, yang dikabarkan bakal diwariskan ke perempuan-perempuan muda dalam keluarga dekatnya.

Namun, perhiasan Ratu Elizabeth ini menjadi perselisihan sejumlah negara. Beberapa negara menganggap perhiasan kerajaan Inggris didapatkan dari kolonialisme dan merupakan hak mereka.

Berikut sejumlah negara yang menuntut pengembalian perhiasan dari kerajaan Inggris:

1. Afrika Selatan

Sejak meninggalnya Ratu Elizabeth, seruan pengembalian berlian Cullinan dari Afrika Selatan ke tangan negara itu dari Inggris terus mencuat.

Berlian yang dikenal dengan nama The Great Star of Africa atau Cullinan ini didapatkan dari tambang di Afrika Selatan pada 1905. Berlian itu kemudian diberikan ke keluarga kerajaan Inggris dari pihak berwenang kolonialisme di Afrika Selatan.

Sebagaimana diberitakan CNN, berlian itu kini ditempatkan di tongkat kerajaan Ratu.

"Berlian Cullinan harus dikembalikan ke Afrika Selatan secepatnya. Mineral dari negara kami dan negara lain terus menguntungkan Inggris dengan bayaran orang-orang kami," kata aktivis Thanduxolo Sabelo dalam media lokal.

Tak hanya itu, lebih dari 6.000 orang telah menandatangani petisi pengembalian Cullian ke Afrika Selatan dan dipajang di museum negara itu.

Seorang anggota parlemen Afrika Selatan, Vuyolwethu Zungula, mendesak negaranya untuk "meminta ganti rugi atas segala kerusakan yang dilakukan Inggris."

Ia juga meminta "pengembalian seluruh emas, berlian, yang dicuri oleh Inggris." Namun, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa sempat mengunggah cuitan Twitter yang memuji Ratu.

Cuitan itu kemudian diserbu oleh sejumlah warga Afrika Selatan, mendesak pengembalian berlian Cullinan.

2. India

India mengklaim salah satu berlian yang berada di mahkota Ratu Elizabeth II, yakni Kohinoor, sebagai milik negaranya.
Sebagaimana diberitakan Vice, berlian ini dipercaya sebagai berlian yang termahal di dunia.

Kerajaan Inggris mengklaim berlian itu sebagai hadian. Namun, sebanyak empat negara, yakni India, Pakistan, dan Afghanistan, menyebut berlian itu adalah curian dari negara mereka.

"Inggris berutang kepada kami. Namun, ketimbang mengembalikan bukti kekejaman mereka ke pemiliknya yang sah, Inggris memamerkan Kohinoor di mahkota Ibu Suri di Menara London," tulis salah satu anggota parlemen India, Shashi Tharoor.

Sementara itu, NBC News melaporkan berlian Kohinoor ini terpasang dalam mahkota yang digunakan Ratu Elizabeth II saat upacara pemahkotaan pada 1953.

3. Pakistan

Pada 2016, Pakistan mengajukan petisi yang mengklaim kepemilikan atas berlian Kohinoor.

"Kohinoor merupakan milik Provinsi Punjab dan diambil secara paksa oleh Inggris dari pemimpin lokal Duleep Singh [cucu dari Maharaja Ranjit Singh] kala ia 14 tahun, harus diberikan ke Pakistan," ujar pengacara yang membuat petisi tersebut, Jawaid Iqbal Jaafry.

Sebagaimana dilansir Firstpost, ia mengklaim Pakistan merupakan pemilik sah dari berlian Kohinoor. Ia juga menuduh Inggris mengambil dan mencuri berlian tersebut.

4. Afghanistan

Taliban sempat meminta pengembalian berlian Kohinoor ke Afghanistan pada 2000. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Taliban kala itu, Faiz Ahmad Faiz, mengatakan bahwa berlian tersebut merupakan properti sah Afghanistan, dikutip dari The Guardian.(sumber: cnnindonesia.com)


 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami