search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Guru SD dan Anaknya Tewas Berpelukan Saat Kebakaran di Bima 
Jumat, 7 Oktober 2022, 13:40 WITA Follow
image

Beritabali.com/ist/Guru SD dan Anaknya Tewas Berpelukan Saat Kebakaran di Bima 

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NTB.

Kebakaran melanda empat unit rumah penduduk di RT 03 RW 02 Dusun Diwu Lanco, samping kiri lapangan Desa Sari, Kabupaten Bima, Kamis (6/10) dini hari. Siti Markinah (43 tahun) seorang guru di sebuah SD Inpres di Kecamatan Sape, bersama Wardah, anaknya yang masih umur 8 tahun ditemukan dalam kondisi berpelukan, tewas terpanggang di dapur rumah mereka yang terbakar.

Si jago merah diperkirakan mengamuk pada pukul 02.15 Wita, saat pemilik rumah dan warga sekitar sedang tertidur lelap. Hingga saat ini, penyebab kebakaran di Sape, Bima yang menyebabkan ibu dan anak meninggal dunia belum diketahui.

Setelah api berhasil dipadamkan, warga menuturkan dua orang korban kebakaran di Bima ini ditemukan dalam kondisi berpelukan.

Andri Mochi, yang juga masih kerabat dari korban, menuturkan, setelah api dipadamkan warga melihat kedua korban telah ikut terpanggang.

"Keduanya dalam kondisi berpelukan, meskipun itu sudah hangus," ujar Andri,   dikutip Tribun Lombok.

Kejadian ini membuat keluarga terpukul terutama suami korban karena gagal menyelamatkan keduanya.

Menurut Andri, ada tiga orang yang mendiami rumah tersebut.

Yakni Siti Markinah, dan Wardah berusia 8 tahun dan anak sambung dari Siti Martinah.

Siti Markinah dan Wardah dilaporkan meninggal dunia dalam insiden kebakaran tersebut. Sedangkan anak sambungnya, dinyatakan selamat karena berhasil menyelamatkan diri.

Saat kejadian, Siti Markinah dan anaknya Wardah tidur di bagian dapur dari rumah panggung setengah permanen tersebut. Sedangkan di rumah induk panggung, ditinggali oleh anak sambung Siti Martinah.

"Saat warga dobrak pintu rumah panggung, api sudah besar dan ternyata anak sambung almarhum sudah keluar menyelamatkan diri duluan. Sedangkan kedua korban, terjebak di bagian dapur," ungkap Andri.

Sedangkan suami korban, sedang berada di rumah lainnya karena harus menjaga usaha biliar.

"Letaknya agak jauh dari rumah yang terbakar ini. Di rumah itu, ada usaha biliar dan dijaga oleh suami korban. Kalau lagi ramai, kadang sampai menginap," katanya.

Kedua korban meninggal  ini telah dimakamkan sekitar pukul 10.00 Wita. Terlihat Wakil Bupati Bima H Dahlan M Noor turut hadir di pemakaman dan memberikan santunan duka kepada keluarga.

Ucapan duka mendalam, juga mengalir di akun media sosial milik korban yang dikenal sangat baik dan supel pada semua orang. Foto keduanya pun beredar dibagikan secara berantai di media sosial karena sang ibu aktif membagikan aktivitasnya bersama sang putri.

Sementara itu, Kasi Humas Polres Bima Kota, Iptu Jufrin yang dikonfirmasi terkait penyebab kebakaran mengatakan, belum ada kesimpulan.

Tim inavis Polres Bima, sudah ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) sejak pagi untuk melakukan olahraga TKP.

"Jika sudah ada kesimpulan, akan kami sampaikan," pungkasnya.

Reporter: bbn/lom



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami