search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Warga AS Beberkan Kondisi Menyedihkan Tentara Rusia
Minggu, 9 Oktober 2022, 14:19 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Warga AS Beberkan Kondisi Menyedihkan Tentara Rusia

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Warga Amerika Serikat yang turut berperang di Ukraina membeberkan kondisi menyedihkan para tentara Rusia saat berperang. Menurutnya, mereka tak bersenjata lemgkap dan tak punya perencanaan yang matang.

Jeffrey Barnes, bukan nama sebenarnya, tercatat dua kali menginjakkan kaki di medan perang Ukraina. Barnes turut berperang saat awal invasi yakni Februari hingga Juni. Ia mulai bertempur kembali pada pekan ini.

"Ini seperti kehilangan banyak nyawa orang tak berdosa di sana. Saya memakai lebih dari 100 torniket di bulan pertama saya di Kyiv," kata Barnes seperti dikutip Newsweek, Sabtu (8/10).

Sebelum terjun di Ukraina, Barnes punya pengalaman tempur di Irak. Ia bahkan menggambarkan perang di negara Eropa timur itu bak di Irak dan Afghanistan.

"Pertempuran terisolasi, berkeliling menunggu seseorang menembak kami. Saya kira saya tahu perang, tapi tidak. Ini [di Ukraina baru yang namanya] perang. Ini gila," kata dia.

Sebagai seorang yang akrab dengan militer, Barnes menggambarkan Ukraina sebagai pusat militer. Negara ini, katanya, memiliki sejarah yang kuat.

Ia bahkan menilai sejarah bukan cuma tontonan di Ukraina, tetapi menjadi tempat tinggal.

Barnes juga terpesona bagaimana Ukraina terbentuk dari politik dan perang secara umum, terutama dalam satu abad terakhir.

"Kami bertempur dengan tank besar di tempat-tempat, di mana Jerman dan Rusia bertempur, dan Rusia kalah dengan cara yang sama," ucap dia lagi.

Orang yang telah berkeliling ke banyak negara itu menggambarkan Rusia sejak awal benar-benar menggelikan. Mulai dari jumlah pasukan yang terbatas di Kyiv, perlakuan buruk ke personel mereka, dan tak ada perwira yang tak mendapat tugas di arena.

Menurut Barnets, banyak tentara Rusia meninggalkan senjata mereka di medan perang. Perlengkapan mereka juga tak memadai, ia bahkan menyebutnya sebagai "peralatan sampah."

"Kebanyakan orang yang kita tangkap bukan menjatuhkan senjata, tetapi kebanyakan orang bahkan tak memilikinya," tutur dia.

Ia juga menilai banyak tentara Rusia tak kreatif, tak terlatih, dan tak punya kepemimpinan yang jelas.

Tentara Ukraina sementara itu memiliki antusiasme yang tinggi untuk latihan, dan punya perencanaan yang matang. Barnes pun tak heran, jika belakangan pasukan Kyiv berhasil kembali merebut sejumlah wilayah yang sempat dikendalikan pasukan Moskow.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami