Puluhan Warga Keracunan, Diduga dari Nasi Bungkus Masjid
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NTB.
Puluhan warga di Desa Rato, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, dilaporkan mengalami keracunan makanan, yang diduga seusai menyantap nasi bungkus yang dibagikan oleh pengurus masjid Al Amin, pada Jumat (14/10).
Puluhan warga tersebut, berasal dari RT 11 dan RT 12 desa setempat. Nasi tersebut merupakan pemberian seorang warga berinisial MS, yang menjadi agenda rutin setiap Jumat.
Sekretaris Desa (Sekdes) Rato, Abdul Majid yang dikonfirmasi wartawan, membenarkan puluhan warga desa itu keracunan makanan. Peristiwa tersebut muncul, setelah warga makan nasi bungkus.
"Pengurus masjid Al Amin yang bagikan kepada warga setempat," ujar Abdul Majid.
Baca juga:
Salah Racik Jamu, 30 Warga Keracunan
Pembagian nasi bungkus ini dilakukan setiap hari Jumat oleh pengurus masjid dalam program Jumat Berbagi. Begitu pun yang dilakukan warga inisial MS, rutin setiap Jumat membagikan nasi untuk program Jumat Berbagi.
"Tapi baru kali ini terjadi keracunan," tuturnya.
Seorang warga yang alami keracunan, Junaidin mengaku mengalami mencret, lemas, pusing dan muntah-muntah. Junaidin mengalami keracunan sekira pukul 13.30 WITA.
"Karena merasa pusing, lemas, langsung minum air kelapa muda, baru agak mendingan," ucapnya.
Kira-kira pukul 16.00 Wita, Junaidin dibawa ke Puskesmas Bolo untuk dirawat lebih lanjut.
"Sekarang sudah dikasih obat dan dipasang cairan infus tapi kondisi masih lemas," ungkapnya.
Sampai saat ini, puluhan warga tersebut masih menjalani perawatan di Puskesmas Bolo dan korban keracunan kian bertambah. Hingga Jumat malam (14/10), jumlah warga yang mengalami keracunan makanan di Desa Rato, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, terus bertambah.
Keterangan yang diperoleh dari Kepala Puskesmas Bolo, Nurjanah menyebutkan, jumlah warga yang keracunan saat ini mencapai 32 orang.
Sebelumnya hanya 15 orang, sekarang bertambah jadi 32 orang," sebutnya ketika dikonfirmasi wartawan via ponsel, dikutip Tribun Lombok.
Dia menjelaskan, dari jumlah warga tersebut didominasi anak-anak dan lanjut usia. Kondisi di Puskesmas Bolo saat ini, kata Nurjanah, dipenuhi pasien yang dirawat hingga di lorong-lorong Puskesmas. Tenaga medis sedang lakukan pemeriksaan kadar SPO2 pada pasien.
Kemudian pemasangan infus, sebagian pasang oksigen dan semuanya diberikan obat roborantia atau obat pemulihan.
Baca juga:
Gejala Keracunan Obat dan Cara Penanganannya
"Semua korban keracunan sudah ditangani secara intensif. Yakni diberikan pemenuhan kebutuhan cairan elektrolit melalui pemasangan infus dan oralit," kata Nurjanah.
Sampai saat ini belum ada korban keracunan yang dirujuk ke rumah sakit Sondosia maupun dirujuk ke RSUD Bima.
"Para korban belum terindikasi untuk dirujuk," ungkapnya.
Ia berharap, jumlah korban keracunan tidak bertambah lagi.
"Semoga segera pulih dan bisa dipulangkan ke rumah masing masing," pungkasnya.
Editor: Robby
Reporter: bbn/lom