search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Alasan AS Paling 'Ngeri' Cina Ketimbang Rusia
Kamis, 20 Oktober 2022, 09:57 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Alasan AS Paling 'Ngeri' Cina Ketimbang Rusia

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Amerika Serikat dinilai takut terhadap Cina daripada Rusia menyusul kekuatan Negeri Tirai Bambu dari sisi militer yang berkembang pesat. Selama menjadi presiden Cina, Xi Jinping, merombak kekuatan militer dan mengubahnya menjadi pasukan terbesar di dunia.

AS bahkan mengakui kekuatan Cina hari ini. Pengakuan itu terlihat saat Beijing meluncurkan blokade singkat dan parsial di Selat Taiwan pada Agustus lalu.

"Mereka punya angkatan laut yang sangat besar, dan jika mereka ingin menggertak dan menempatkan kapal di sekitar Taiwan, mereka sangat bisa melakukannya," kata komandan Armada Ketujuh AS, Karl Thomas, seperti dikutip AFP.

Pentagon juga pernah mengatakan Cina merupakan satu-satunya pesaing yang mampu menggabungkan kekuatan ekonomi, diplomatik, militer, dan teknologi untuk menghadapi tantangan berkelanjutan terhadap sistem internasional yang stabil dan terbuka.

"Beijing berusaha membentuk kembali tatanan internasional agar lebih selaras dengan sistem otoriter dan kepentingan nasionalnya," demikian menurut Pentagon.

Kekhawatiran AS terhadap Cina juga tampak saat Washington gagal memprediksi kinerja militer Rusia dan Ukraina di awal perang.

Media analisis politik AS, Politico, bahkan menyebut Negeri Paman Sam mungkin buta terhadap titik utama dalam hal kekuatan tempur musuh yang semakin kuat: Cina.

Mulanya, intelijen AS memprediksi perang di Ukraina akan berlangsung paling lama dua minggu. Namun, hingga sekarang masih terjadi.

Bagaimanapun upaya mereka mencegah invasi Rusia tak menuai hasil.

"Kami secara dramatis melebih-lebihkan kekuatan militer Rusia," kata senator AS, Josh Hawley, selama sidang awal 2022 lalu.

Ia kemudian berujar, "Tidakkah menurut Anda kita sedang berhadapan dengan musuh yang jauh lebih tangguh di Cina?"

Persenjataan Cina yang Mengerikan

Dari sisi persenjataan, Cina mempunyai dua kapal induk aktif, ratusan rudal balistik jarak ribuan dan pesawat tempur. Menurut media pengamat atom, Cina punya sekitar 350 hulu ledak, dua kali lipat jumlah yang dimiliki selama Perang Dingin.

Intelijen AS juga memperkirakan persediaan itu dapat berlipat ganda menjadi 700 unit pada 2027. Cina juga mempunyai personel angkatan laut yang melebih Angkatan Laut AS.

Total personel militer Cina mencapai 3,1 juta personel. Dari jumlah ini, tentara yang aktif sebanyak 2 juta, tentara cadangan sekitar 510 ribu personel, dan tentara yang tersedia 754 ribu personel.

Sementara itu, AS memiliki personel militer sebanyak 1,8 juta. Dari jumlah tersebut, tentara yang aktif sekitar 1,3 juta, dan tentara cadangan 442 ribu, demikian dikutip Global Fire Power.

Bikin Takut Negara Tetangga

Kekuatan militer Negeri Tirai Bambu yang sedang berkembang pesat, membuat negara tetangganya cemas. Australia misalnya, berencana memperoleh delapan kapal selam nuklir dengan bantuan Inggris dan Amerika, atau yang disebut perjanjian AUKUS.

Bagi mantan pejabat pertahanan Australia, Malcolm Davis, semua pemain kunci di kawasan Indo pasifik menanggapi modernisasi militer Cina secepat mungkin. Ia menerangkan semua rencana itu menunjukkan kesadaran bahwa Cina memiliki kekuatan membentuk kawasan Indo-Pasifik sesuai keinginannya.

"Hari-hari Angkatan Laut AS yang mendominasi lautan di Pasifik Barat akan segera berakhir," kata Davis.

"Kami [Australia] tidak akan memiliki AUKUS jika bukan karena Xi Jinping. Dia sangat membantu kami dalam hal itu," imbuh dia lagi.

Menurut laporan situs pemerhati militer, Global Fire Power, Cina menduduki urutan ketiga terkait kekuatan militer. Untuk memperkuat militer, China mengeluarkan US$230 miliar atau sekitar Rp3.526 triliun.

Anggaran militer Beijing disebut meningkat selama 27 tahun berturut-turut.(sumber: cnnindonesia.com)


 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami