Pemadaman Listrik Ancam Ukraina, Warga Diminta Isi Daya
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Perusahaan energi nasional Ukraina mendesak warga untuk segera mengisi daya perangkat elektronik karena adanya pemadaman listrik yang disebabkan oleh serangan rudal Rusia.
BBC melaporkan pemadaman itu akan terjadi pada Kamis (20/10) pukul 07.00 waktu setempat. Sebelumnya, pembangkit energi di negara itu dihantam rudal Rusia pada Rabu. Serangan itu merupakan yang terbaru dari serangkaian serangan serupa sejak 10 Oktober.
Pemadaman hingga empat jam akan membawa dampak di seluruh negara pada hari Kamis, kata operator jaringan, Ukrenergo.
Perusahaan tersebut juga telah mengimbau warga Ukraina untuk memastikan persediaan air dan "kaus kaki dan selimut yang hangat serta pelukan untuk keluarga dan teman".
Ukrenergo juga mendesak warga untuk mengisi daya perangkat elektronik, seperti telepon, power bank, senter, dan baterai. Menurut penasihat Menteri Energi, Oleksandr Kharchenko, sebanyak 40 persen infrastruktur energi Ukraina rusak parah.
Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan tiga fasilitas energi dihancurkan pada hari Rabu dan bahwa perusahaan energi tengah mempersiapkan "semua skenario yang mungkin terjadi" untuk menyambut datangnya musim dingin.
Ia dijadwalkan berpidato di pertemuan puncak pemimpin Uni Eropa, yang sedang berusaha mencapai kesepakatan untuk menurunkan harga gas. Kerusakan serius dilaporkan terjadi di fasilitas listrik di Kryvyi Rih di Ukraina tengah dan Burshtyn di barat.
Ukrenergo mengatakan telah terjadi lebih banyak serangan dalam 10 hari terakhir daripada di keseluruhan periode sebelumnya sejak invasi Rusia pada 24 Februari.
Ukrenergo mengatakan mereka akan menggunakan "pembatasan konsumsi yang terkendali dan diperhitungkan" dan memperingatkan bahwa pemadaman listrik dapat terjadi di seluruh wilayah Ukraina dari pukul 07.00 hingga 22.00.
Pemadaman listrik secara sporadis telah mempengaruhi beberapa bagian ibu kota Kyiv dan banyak wilayah lainnya di Ukraina.
Sementara itu, rudal Rusia telah merusak infrastruktur di seluruh Ukraina, termasuk kota-kota yang jauh dari pertempuran. Pihak berwenang telah mendesak warga Ukraina untuk mengurangi penggunaan listrik mereka di malam hari.
"Kami tidak menutup kemungkinan bahwa dengan dimulainya cuaca dingin, kami akan lebih sering meminta kerja sama Anda," kata Ukrenergo.
Para pemimpin Barat juga telah mengutuk serangan infrastruktur tersebut.
"Serangan Rusia terhadap infrastruktur sipil, terutama listrik, adalah kejahatan perang," cuit Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen. "Menghentikan akses air, listrik, dan pemanas dari pria, wanita, anak-anak seiring dengan datangnya musim dingin merupakan tindakan terror.”
Reporter: bbn/net