Asisten Senior Istana Raja Charles Mundur Gegara Kasus Rasialis
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Seorang anggota senior keluarga Kerajaan Inggris mundur setelah membuat komentar yang berbau rasis kepada seorang wanita pada resepsi di Istana Buckingham.
Ngozi Fulani, yang lahir di Inggris dan bekerja untuk kelompok pendukung kekerasan dalam rumah tangga, menulis di Twitter bahwa ajudan kerajaan telah berulang kali bertanya kepadanya: "Dari Afrika mana Anda berasal?" ketika dia menghadiri acara yang diselenggarakan oleh istri Raja Charles III, Camilla, pada Selasa (29/11) lalu.
"Kami menangani insiden ini dengan sangat serius dan telah menyelidiki segera untuk menetapkan perincian lengkap. Dalam hal ini, komentar yang tidak dapat diterima dan sangat disesalkan telah dibuat," kata juru bicara Istana Buckingham dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters, Kamis (1/12).
Juru bicara itu mengatakan individu yang bersangkutan, yang disebut oleh Fulani sebagai Lady SH, ingin meminta maaf atas luka yang ditimbulkan. Baik Fulani maupun istana tidak mengidentifikasi ajudan yang dimaksud, dengan juru bicara mengatakan individu tersebut tak akan memberikan komentar apapun.
Media Inggris mengatakan sosok yang melontarkan kalimat rasis tersebut adalah Lady Susan Hussey, ibu baptis putra Raja Charles III, Pangeran William. Juru bicara William mengaku sangat kecewa mendengar kejadian tersebut.
"Jelas, saya tidak ada di sana, tetapi rasisme tidak memiliki tempat di masyarakat kita," kata juru bicara tersebut. "Komentar itu tidak dapat diterima, dan benar bahwa individu tersebut telah menyingkir dengan segera."
Mengutip AFP, ibu baptis Pangeran William itu menjerumuskan Istana Buckingham ke dalam perselisihan rasisme baru. Pengunduran diri Susan Hussey datang tepat ketika William dan istrinya Kate melakukan kunjungan pertama mereka ke Amerika Serikat dalam delapan tahun terakhir.
William tidak terlibat dalam keputusan itu tetapi "yakin itu tindakan yang tepat untuk diambil", tambah juru bicara William.
Hussey, 83, adalah mantan dayang lama mendiang nenek William, Ratu Elizabeth II dan pernah menjadi punggawa Permaisuri Camilla. Dia adalah salah satu dari enam wali baptis William.
Di sisi lain Ngozi Fulani mengatakan komentar rasis itu muncul saat dia menghadiri resepsi istana pada hari Selasa.
Ditanya dari mana asalnya, Fulani mengatakan Hackney, timur laut London, mendorong wanita yang dia identifikasi hanya sebagai "Nyonya SH" untuk bertanya: "Tidak, Anda berasal dari bagian Afrika mana?"
Fulani mengatakan dia lahir dan besar di Inggris dan orang Inggris tetapi wanita itu tetap bertahan.
"Dari mana kamu sebenarnya berasal, dari mana orang-orangmu berasal? ... Kapan kamu pertama kali datang ke sini?" dia ditanya.
Fulani mengulangi bahwa dia adalah warga negara Inggris yang lahir di Inggris dan dipaksa untuk mengatakan bahwa dia adalah "keturunan Afrika, keturunan Karibia".
Tahun lalu, seorang sumber senior kerajaan mengatakan Istana Buckingham belum berbuat banyak dalam keragaman, meskipun telah berusaha untuk meningkatkan jumlah staf dari etnis minoritas.
"Kami telah menghubungi Ngozi Fulani mengenai masalah ini, dan mengundangnya untuk mendiskusikan semua elemen pengalamannya secara langsung jika dia mau," kata juru bicara istana.
"Semua anggota Rumah Tangga diingatkan tentang kebijakan keragaman dan inklusivitas yang harus mereka junjung tinggi setiap saat."
Insiden itu adalah yang terbaru melibatkan keluarga kerajaan dalam tuduhan rasisme, setelah putra bungsu Raja Charles, Pangeran Harry dan istrinya Meghan membuat tuduhan dalam sebuah wawancara dengan Oprah Winfrey pada Maret 2021.
Meghan, dalam wawancara, mengatakan salah satu anggota keluarga yang tidak disebutkan namanya telah bertanya, sebelum putra mereka Archie lahir, seberapa gelap kulitnya.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net