Misteri Objek Terjauh di Alam Semesta
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Objek terjauh di alam semesta miliki berbagai misteri. Salah satunya yaitu berjarak 13,5 miliar tahun cahaya dari bumi.
Hal itu ditemukan baru-baru ini oleh sekelompok astronom dari Harvard dan juga Smithsonian Center for Astrophysics. Alam semesta memang selalu memberikan banyak kejutan yang tak terduga, dengan penemuan objek tersebut tentu menjadi pemecah rekor objek astronomi paling jauh yang pernah dilihat.
Objek tersebut berisi kumpulan bintang yang dijuluki sebagai HD1. Kumpulan bintang tersebut baru saja berkembang dan menjadi gumpalan debu dan gas yang tumbuh menjadi takdir kosmik mereka.
Penemuan HD1 telah dilakukan pengamatan yang cukup lama yakni mencapai 1.200 jam dengan menggunakan teleskop subaru, Vista, Inframerah dari Inggris dan juga teleskop luar angkasa spitzer.
Dalam pengamatan tersebut mereka beranggapan bahwa "Galaksi pertama terbentuk sekitar seratus juta tahun yang lalu setelah Big Bang. Mereka (HD1) adalah sepersejuta massa Bima Sakti yang jauh dan berbentuk lebih padat," kata peneliti studi dan astrofisikawan Harvard Avi Loeb dilansir dari Live Science.
Selain itu dalam pengamatan juga telah diketahui bahwa HD1 tampak memiliki tingkat pertumbuhan yang sangat cepat yakni sekitar 100 bintang pada setiap tahunnya. Bintang yang dihasilkan juga memiliki cahaya yang lebih terang dan juga lebih masif serta memiliki suhu yang lebih panas jika dibandingkan dengan semua bintang yang telah ditemukan oleh para peneliti.
Para peneliti telah memperkirakan bahwa pembentukan HD1 ini berada tepat setelah 100 tahun peristiwa Big Bang, sehingga memiliki kemungkinan objek ini akan menjadi rumah bagi bintang yang ada di alam semesta. Setelah ditemukan HD1 ini juga para peneliti berharap menemukan lebih banyak lagi struktur alam semesta dengan teleskop luar angkasa yakni James Webb Space Telescope.
Jika nantinya akan ditemukan penemuan baru, maka hasil penemuan tersebut akan membantu para ilmuwan dalam memahami kapan rumah bintang alam semesta tersebut dan bagaimana dampaknya terhadap alam semesta yang lainnya. Untuk menemukan kembali bagian - bagian baru dari objek tersebut, para peneliti dapat menggunakan sinar - x yang memancar ketika material sudah termakan oleh gravitasi dari lubang hitam.
Selain dari penelitian yang dilakukan oleh NASA beberapa Ilmuwan yang berasal dari beberapa negara seperti Jepang juga mulai berpendapat.
"Informasi pengamatan pada HD1 terbatas dan sifat fisik lainnya tetap menjadi misteri termasuk bentuk, massa total, dan metalisitasnya," kata astrofisikawan Universitas Tokyo Yuichi Harikane, penulis utama penelitian yang merinci penemuan yang diterbitkan dalam Jurnal Astrofisika.
Dengan adanya ungkapan dari berbagai ilmuwan di seluruh dunia tersebut menandakan bahwa mereka berharap adanya titik cerah dari objek terjauh yang sudah ditemukan.(sumber: sindonews.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net